Bali, gemasulawesi - Sebuah helikopter mengalami kecelakaan di kawasan Pantai Suluban, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.
Kecelakaan ini diduga disebabkan oleh helikopter yang terlilit layang-layang saat terbang. Insiden ini menimbulkan kepanikan dan kekacauan di lokasi kejadian.
Menurut informasi awal, helikopter tersebut terbalik dan jatuh di tebing bawah, dengan bagian ekornya hancur menyisakan puing-puing.
Bagian badan helikopter, yang terlihat masih utuh dengan warna putih di bagian bawahnya, menunjukkan dampak dari kecelakaan tersebut.
Video yang beredar di media sosial memperlihatkan suasana di lokasi kejadian, di mana sejumlah orang berlarian menuju helikopter dan mengelilinginya.
Helikopter yang jatuh ini diketahui memiliki kode PK-WSP dan merupakan milik Bali Heli Tour, sebuah perusahaan swasta yang menyediakan jasa wisata terbang dengan helikopter di Bali.
Kecelakaan ini menambah kepanikan di kalangan masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar lokasi.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan mengonfirmasi bahwa petugas sudah berada di lokasi untuk melakukan penyelamatan dan evakuasi korban.
Baca Juga:
Mengungkap Keajaiban Pura Tirta Empul, Saksi Bisu Air Suci Penyucian di Bali yang Menakjubkan
"Anggota sudah diturunkan ke TKP," ujar Kombes Jansen Avitus Panjaitan.
Dari informasi yang diperoleh, diketahui bahwa di dalam helikopter terdapat lima orang, terdiri dari satu pilot dan empat penumpang. Semua korban telah dievakuasi dan dilarikan ke Rumah Sakit Bali Jimbaran.
"Info sementara yang kami dapat ada 1 pilot dan 4 penumpang sudah dievakuasi ke RS Bali Jimbaran," tambah Kombes Jansen.
Dari total lima orang tersebut, 2 diantaranya diketahui mengalami luka cukup parah.
Sampai saat ini, penyebab pasti dari kecelakaan masih dalam penyelidikan.
Diduga, helikopter mengalami masalah teknis akibat terlilitnya layang-layang saat terbang, yang menyebabkan kecelakaan tersebut.
Hal ini menyoroti perlunya perhatian lebih terhadap potensi bahaya dari objek yang dapat mengganggu penerbangan, termasuk layang-layang yang sering ditemukan di area wisata.
Peristiwa ini menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang dan industri penerbangan di Bali.
Investigasi mendalam diharapkan dapat mengungkap penyebab pasti kecelakaan dan mencegah kejadian serupa di masa depan.
Sementara itu, masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dan menjaga jarak dari area penerbangan helikopter serta memperhatikan keselamatan udara secara umum. (*/Shofia)