Makassar, gemasulawesi – Kepala OJK atau Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sulselbar atau Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Darwisman, menyampaikan Sulawesi Selatan masuk dalam 10 besar secara nasional dari aspek investor paling banyak di pasar modal.
Dalam keterangannya di Makassar pada hari Minggu, tanggal 11 Agustus 2024, Darwisman mengatakan posisi Sulawesi Selatan berada pada posisi ke-7 secara nasional dengan perkembangan pasar modal di Sulawesi Selatan pada posisi Maret tahun 2024, tercatat Total SID mencapai 344.045SID.
Darwisman melanjutkan atau tumbuh sebesar 40,58 persen dibandingkan posisi Maret 2023 yang tercatat 244.739 SID.
“Dari total investor pasar modal itu tercatat investor reksadana yang paling banyak 328.819 SID atau tumbuh sebesar 42,52 persen dibandingkan posisi Maret 2023,” katanya.
Sementara nilai transaksi saham di Sulawesi Selatan hingga Maret 2024 sebesar 4,95 triliun rupiah.
Untuk perkembangan IKNB atau Industri Keuangan Non-Bank di Sulawesi Selatan hingga posisi Maret 2024 atau yoy juga menunjukkan kinerja positif pada beberapa industri.
Hal tersebut tercermin dari total piutang pembiayaan yang tumbuh 13,23 persen menjadi 18,29 triliun rupiah.
Dikutip dari Antara, begitu juga dengan pembiayaan modal ventura tumbuh 5,18 persen menjadi 394 miliar rupiah, pinjaman yang disalurkan pegadaian juga tumbuh 30,00 persen menjadi 6,40 triliun rupiah.
Selain itu, Fintech P2PL atau Fintech Peer to Peer Landing di Sulawesi Selatan juga mencatatkan kinerja positif yang tercermin dari peningkatan jumlah outstanding pinjaman yang tumbuh sebesar 31,60 persen menjadi 1,33 triliun rupiah dengan tingkat wanprestasi yang terjaga, yakni sebesar 1,89 persen.
Total aset dana pensiun juga berhasil mencatatkan pertumbuhan sebesar 19,34 persen menjadi 1,55 triliun rupiah pada posisi Februari 2024.
Sejak Januari hingga 31 Mei 2024, Kantor OJK Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat telah melaksanakan 61 kegiatan edukasi kepada masyarakat dengan jumlah peserta mencapai 7.213 orang.
Adapun kegiatan edukasi itu telah menyasar 881 desa/kelurahan di 9 kabupaten di Sulawesi Selatan dari target 1.835 desa/kelurahan pada tahun 2024. (Antara)