Jakarta Pusat, gemasulawesi - Kejadian pengeroyokan yang melibatkan dua karyawan SPBU di Jalan Bungur Besar, Kemayoran, Jakarta Pusat menjadi viral setelah video dan informasi mengenai insiden tersebut menyebar luas di media sosial.
Karyawan yang berinisial LZ menjadi korban kekerasan fisik saat sedang bertugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian tersebut.
Menurut keterangan awal, insiden ini terjadi akibat kesalahpahaman antara pelaku dan korban yang merupakan karyawan di SPBU itu.
Pelaku, yang identitasnya hingga kini belum terungkap, datang untuk mengisi bensin.
Pada saat itu, korban meminta izin kepada temannya untuk menutup sementara layanan karena dia ingin istirahat.
Pelaku merespons permintaan tersebut dengan nada tidak senang, mengatakan, "Kalau mau ngobrol di rumah."
Sementara korban menjawab dengan sopan, "Sabar ya Pak," sambil melanjutkan proses pengisian bensin.
Setelah pengisian selesai, pelaku yang tampaknya sudah marah, melemparkan kunci motornya hingga mengenai kepala korban dan langsung menyerangnya.
Korban yang terkejut dan merasa terancam segera berlari untuk menghindari serangan, namun pelaku terus mengejar dan memukul wajahnya.
Saksi-saksi di lokasi mencoba memisahkan pelaku dan korban, namun pelaku tetap melanjutkan serangan tersebut.
Pelaku sempat meninggalkan lokasi tetapi kembali beberapa waktu kemudian dengan membawa teman-temannya untuk melanjutkan aksi kekerasan.
Dalam serangan kedua ini, pegawai SPBU lainnya juga turut menjadi korban. Akibat dari kejadian ini, korban mengalami luka memar yang signifikan di bagian wajah.
Kasi Humas Polsek Kemayoran, Bripka Ricky Sihite, mengungkapkan bahwa pihak kepolisian telah mengidentifikasi delapan pelaku yang terlibat dalam insiden ini.
"Kami telah mengetahui identitas delapan pelaku," kata Ricky.
Meskipun demikian, pihak kepolisian belum bisa mengungkapkan identitas lengkap pelaku atau memastikan apakah mereka merupakan warga sekitar.
"Kami masih memerlukan waktu untuk memeriksa rekaman CCTV dari lokasi kejadian untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang pelaku dan kronologi kejadian," tambahnya.
Baca Juga:
Terkait Pilkada 2024, KPU Sulawesi Utara Membangun Koordinasi untuk Memastikan Bakal Calon Sehat
Kejadian pengeroyokan ini dengan cepat menyebar di media sosial, memicu kemarahan dan kecaman dari publik.
Banyak yang mengecam tindakan kekerasan tersebut dan berharap agar pihak berwenang segera menangkap pelaku dan memberikan hukuman yang setimpal sesuai dengan hukum yang berlaku.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, menegaskan bahwa pihak kepolisian sedang bekerja keras untuk menyelesaikan kasus ini dan memastikan keadilan bagi korban. (*/Shofia)