Jakarta Timur, gemasulawesi - Sebuah video yang merekam ketegangan antara seorang sopir bus Transjakarta dan Security gedung di Matraman, Jakarta Timur, menjadi viral setelah diunggah ke media sosial.
Dalam video tersebut, tampak sopir bus mengklaim bahwa dia telah diancam tembak oleh Security gedung yang sedang berjaga.
Video ini memicu reaksi cepat dari netizen dan menarik perhatian publik karena insiden tersebut dinilai sangat mengkhawatirkan.
Video berdurasi singkat itu menunjukkan sopir bus berbicara dengan nada marah kepada Security, yang diduga menegurnya karena memarkir bus di lokasi yang tidak diperbolehkan.
Dalam video, terdengar ancaman tembak yang membuat situasi semakin tegang.
Kejadian ini dengan cepat menyebar di media sosial, dengan banyak pengguna yang menyebarluaskan video dan memberikan komentar mengenai tindakan Security.
Setelah viralnya video tersebut, Kanit Reskrim Polsek Matraman, AKP Moch Zen, mengonfirmasi bahwa pihak kepolisian segera melakukan langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah.
"Kami memfasilitasi mediasi antara kedua belah pihak untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan," ujar AKP Moch Zen pada Sabtu, 31 Agustus 2024.
Mediasi dilakukan untuk memastikan bahwa kedua belah pihak dapat mencapai kesepakatan tanpa harus melalui proses hukum lebih lanjut.
Menurut penjelasan AKP Zen, insiden tersebut terjadi pada Rabu malam sekitar pukul 23.00 WIB, ketika Security gedung menegur sopir bus karena parkir sembarangan.
Ketegangan yang timbul dari teguran ini memicu ancaman tembak yang kemudian terekam dalam video viral tersebut.
Polisi turun ke lokasi keesokan harinya, untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut, mengumpulkan keterangan dari saksi, dan memeriksa bukti-bukti di tempat kejadian perkara (TKP).
Pihak kepolisian juga mendapatkan permintaan maaf dari Security yang terlibat.
"Pelaku telah meminta maaf dan berjanji untuk tidak mengulangi tindakan serupa serta akan menghindari membawa senjata api di area publik untuk mencegah kesalahpahaman di masa depan," jelas AKP Zen.
Kesepakatan damai antara sopir bus dan Security telah dituangkan dalam surat pernyataan, menandai selesainya kasus ini secara kekeluargaan.
Polisi menekankan pentingnya sikap profesional dan komunikasi yang baik untuk menghindari konflik serupa di masa depan. (*/Shofia)