Sukabumi, gemasulawesi - Sosok konten kreator TikTok asal Sukabumi, Gunawan Sadbor resmi menjadi tersangka kasus promosi judi daring atau judi online.
Polres Sukabumi menetapkan Gunawan Sadbor dan satu sosok lain berinisial AS sebagai tersangka, usai terbukti melakukan aktivitas promosi judi online.
Diketahui bahwa aktivitas promosi judi online tersebut dilakukan keduanya ketika melakukan live streaming di akun TikTok milik Gunawan Sadbor, @sadbor86.
Sebelum jadi tersangka kasus ini, Gunawan Sadbor dikenal luar sebagai konten kreator TikTok yang menampilkan aksi joget ketika live streaming.
Gunawan Sadbor juga dikenal mendapat banyak saweran ketika melakukan live streaming TikTok. Bahkan, Gunawan mengajak warga kampunya untuk ikut joget live streaming TikTok guna mendapatkan saweran.
Akan tetapi, setelah dicurigai masyarakat dan ditelusuri pihak Kepolisian, ternyata saweran yang didapatkan Gunawan Sadbor terafiliasi dengan situs judi online.
Oleh karena itu saat ini Gunawan jadi tersangka kasus promosi judi online.
Penetapan status tersangka bagi Gunawan dan AS telah menimbulkan dampak di media sosial. Akun TikTok Gunawan, yang sebelumnya memiliki lebih dari 700 ribu pengikut, kini tampak hilang dari platform tersebut.
Dalam pantauan, akun dengan nama pengguna @sadbor86 sudah tidak dapat diakses lagi, diduga karena pemblokiran atau penghapusan akun terkait dengan kasus ini.
Hal ini menambah panjang daftar kreator konten yang terjerat kasus hukum akibat promosi atau keterlibatan dengan situs judi daring.
Untuk saat ini, Gunawan Sadbor dan AS telah ditahan pihak Kepolisian. Meskipun sebelumnya Gunawan telah membuat video klarifikasi yang menjelaskan dirinya tidak terafiliasi judi online, namun kini Gunawan telah resmi menjadi tersangka.
Kasus Gunawan Sadbor bisa menjadi himbauan kepada seluruh pengguna media sosial agar lebih waspada terhadap ajakan yang tidak jelas asal-usulnya, terutama yang berkaitan dengan perjudian online.
romosi atau keterlibatan dalam situs judi daring dapat merugikan diri sendiri, keluarga, serta membawa konsekuensi hukum.
Masyarakat diharapkan bijak dalam memanfaatkan platform digital, tidak hanya untuk hiburan, tetapi juga dalam membedakan mana konten yang positif dan negatif. (*/Risco)
