Kendari, gemasulawesi – Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sulawesi Tenggara melakukan pemeriksaan terhadap kapal asing untuk mencegah penyakit ASF atau demam babi Afrika dan juga penyakit berbahaya lainnya masuk di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Kepala Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan, A. Azhar, menyampaikan tim Karantina melakukan inspeksi mendadak di berbagai titik strategis yang salah satunya terhadap kapal asing yang hendak masuk di wilayah Sulawesi Tenggara.
Azhar menyatakan salah satu titik fokus pengawasan dilakukan pada hewan babi dan produk olahannya seiring meningkatnya kekhawatiran akan potensi masuknya virus ASF lewat peredaran hewan atau produk turunannya yang telah merambah saat ini.
“Langkah-langkah pencegahan dilakukan lewat pemeriksaan ketat terhadap bayi hidup, daging babi, dan juga produk olahannya yang masuk atau keluar dari wilayah Sulawesi Tenggara,” ujarnya.
Baca Juga:
Bupati Bone Bolango Dilaporkan Terima Penghargaan Gender Champion dari Pemprov Gorontalo
Dikutip dari Antara, dia menyatakan pihaknya memastikan semua media pembawa yang hendak masuk wilayah Sulawesi Utara telah melalui proses karantina mempunyai dokumen karantina sebagai penjamin produk itu telah dilakukan pemeriksaan dan dinyatakan sehat serta aman.
Dia menyampaikan pihaknya meningkatkan pengawasan terhadap lalu lintas komoditas yang masuk dan juga keluar wilayah Bumi Anoa.
Dia mengatakan langkah ini dilakukan untuk mencegah masuk dan keluarnya HPHK, OPTK, dan HPIK yang dapat masuk wilayah Sulawesi Tenggara.
Dia menerangkan selain inspeksi mendadak, pihaknya juga menggiatkan sosialisasi kepada peternak, masyarakat umum, dan peternak terkait bahaya ASF dan pentingnya menjaga biosekuriti.
Penyakit ASF, yang dikarenakan oleh virus, tidak berbahaya untuk manusia tetapi sangat mematikan untuk babi dan dapat mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
“Virus ini menyebar lewat kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, barang yang terkontaminasi atau lewat makanan yang mengandung virus,” pungkasnya.
Dia menyebutkan hingga saat ini, Sulawesi Tenggara masih berada dalam zona aman dari ASF akan tetapi kewaspadaan tetap ditingkatkan. (Antara)