Viral! Uang Palsu yang Dicetak di UIN Alauddin Beredar Luas, Polisi Ungkap Jaringan Besar di Baliknya

Uang palsu dari UIN Alauddin beredar luas di masyarakat, polisi ungkap jaringan besar di baliknya.
Uang palsu dari UIN Alauddin beredar luas di masyarakat, polisi ungkap jaringan besar di baliknya. Source: Foto/Instagram @_thinksmart.id

Makassar, gemasulawesi - Kasus peredaran uang palsu yang dicetak di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar kini tengah menjadi sorotan publik.

Kasus ini semakin menjadi perhatian terlebih setelah ditemukan bahwa uang palsu senilai triliunan rupiah telah beredar luas di masyarakat. 

Kejadian ini pertama kali terungkap setelah aparat kepolisian melakukan penyelidikan terhadap sebuah pabrik uang palsu yang diduga beroperasi di salah satu gedung di kampus tersebut. 

Tidak hanya mencetak uang palsu, pabrik ini juga mencetak berbagai surat berharga palsu yang nilai nominalnya mencapai triliunan rupiah. 

Baca Juga:
Tragis! Kecelakaan Beruntun di Trenggalek Libatkan Lima Kendaraan Sekaligus, Polisi Lakukan Investigasi Mendalam

Kasus ini semakin mencuat setelah warga setempat melaporkan dan membagikan bukti-bukti peredaran uang palsu melalui media sosial.

Beberapa warga melaporkan telah menerima uang palsu yang diduga berasal dari pabrik tersebut. 

Salah satunya adalah Yulianti Tolanda, seorang pengguna Facebook yang membagikan video dan foto uang palsu yang diterimanya di Pasar Makale. 

Dalam unggahannya, ia memperingatkan masyarakat agar berhati-hati karena uang palsu sudah beredar luas. 

Baca Juga:
Heboh Rencana Kenaikan Tarif PPN 12 Persen Mulai Awal Tahun 2025, Kemenkeu Akhirnya Buka Suara dan Tegaskan Hal Penting Ini

"Hari ini anak saya dapat uang palsu saat menjual di Pasar Makale, hati-hati teman-teman," tulis Yulianti. 

Tak hanya itu, Gerson Tandisinding, seorang warga Toraja, juga melaporkan bahwa uang palsu masuk ke dalam persembahan gereja pada Minggu, 22 Desember 2024. 

Video dan foto yang dibagikan kedua pengguna media sosial ini turut memperlihatkan ciri-ciri uang palsu yang dicetak dengan desain hampir serupa dengan uang asli.

Pihak kepolisian, dalam hal ini Polres Gowa, telah berhasil mengungkap jaringan produksi uang palsu yang beroperasi di UIN Alauddin Makassar. 

Baca Juga:
Minta Presiden Prabowo Tunda Kenaikan PPN 12 Persen, Jansen Sitindaon: Ekonomi Kita Beneran Lagi Lesu Pak

Dari hasil penyelidikan, aparat kepolisian menetapkan 17 orang sebagai tersangka yang terlibat dalam proses produksi dan distribusi uang palsu tersebut. 

Selain itu, ada tiga orang lainnya yang masih dalam pengejaran, salah satunya berinisial ASS, seorang politisi yang sebelumnya sempat mencalonkan diri dalam Pilgub Sulawesi Selatan 2024. 

Pemeriksaan lebih lanjut mengarah pada dugaan adanya sindikat besar yang turut serta dalam kegiatan ilegal ini.

Bukti yang ditemukan di lokasi pengungkapan mencakup berbagai macam barang bukti. 

Baca Juga:
Tak Permasalahkan Kebijakan Kenaikan PPN 12 Persen, Teddy Gusnaidi ke Warganet: Kalian Ngerti Gak Sih?

Polisi menyita satu unit mesin cetak besar tipe GM-247IIMP-25, serta ribuan lembar kertas bergambar pecahan Rp 100.000 yang belum dipotong.

Selain itu, ada pula uang palsu yang sudah dicetak dan siap edar dengan pecahan yang sama, serta uang palsu dalam mata uang asing seperti mata uang Korea dan Vietnam. 

Polisi juga menemukan beberapa dokumen palsu yang mencantumkan nilai triliunan rupiah, seperti surat berharga negara dan sertifikat deposito.

Kasus ini mendapatkan perhatian besar dari publik karena dampaknya yang begitu luas. 

Baca Juga:
Muncul Tagar untuk Dukung Kenaikan PPN 12 Persen, Fedi Nuril Curiga Pemerintah Keluarkan Anggaran untuk Bayar Buzzer

Uang palsu yang beredar tidak hanya merugikan individu yang menjadi korban, tetapi juga dapat merusak perekonomian secara keseluruhan jika tidak segera diatasi. 

Polisi berjanji untuk terus mendalami kasus ini dan menyelidiki kemungkinan adanya jaringan peredaran uang palsu di luar Sulawesi Selatan. (*/Shofia) 

...

Artikel Terkait

wave

Tragis! Kecelakaan Beruntun di Trenggalek Libatkan Lima Kendaraan Sekaligus, Polisi Lakukan Investigasi Mendalam

Lima kendaraan terlibat dalam kecelakaan beruntun di Trenggalek, polisi tengah menyelidiki penyebab kejadian.

Sindikat Pungli di Jalinsum Lampung Utara Resahkan Sopir Truk Batu Bara, 13 Pelaku Diamankan Polisi, Begini Kronologinya

Sindikat pungli di Jalinsum Lampung Utara akhirnya dibongkar. Tim gabungan polisi berhasil menangkap 13 pelaku.

30 Unit AC Digondol Maling di Apartemen Dokter Polman Sulawesi Barat, Kerugian Capai Rp100 Juta, Polisi Buru Pelaku

Pencurian 30 unit AC terjadi di Apartemen Dokter RS Hajja Andi Depu, Polman bikin geger. Kerugian diperkirakan Rp 100 juta.

Cuaca Ekstrem! Hujan Deras dan Angin Kencang Landa Polewali Mandar Sulbar, Kerusakan Rumah dan Ruko Terjadi di Beberapa Kecamatan

Cuaca ekstrem yang terjadi di Polewali Mandar mengakibatkan kerusakan rumah dan ruko, warga terdampak dan panik.

OJK Sulteng Telah Laksanakan 98 Kegiatan Edukasi Keuangan Sejak Awal Tahun 2024

Sebanyak 98 kegiatan edukasi keuangan telah dilaksanakan oleh Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sulawesi Tengah sejak awal tahun 2024.

Berita Terkini

wave

TNI AL dan BI Resmi Lepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 di Sulawesi Tengah

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 memastikan distribusi rupiah layak edar di wilayah 3T, wujud sinergi TNI AL dan BI.

Ribuan Ojol Gelar Aksi di DPR, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa

Aksi ribuan pengemudi ojol di DPR/MPR dikawal 6.118 personel. Massa sampaikan tujuh tuntutan, termasuk revisi RUU.

Pemohon Minta MK Hapus Kolom Agama dari KTP dan KK

Pemohon minta hapus data agama di KTP dan KK karena risiko diskriminasi dan pelanggaran hak asasi warga.

KPK Ungkap Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pansus DPR Soroti Pembagian Tambahan yang Menyimpang

KPK dan DPR mengusut dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, termasuk jual beli kuota dan pelanggaran aturan pembagian.

KPK Benarkan Pengembalian Uang oleh Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

KPK mengonfirmasi pengembalian dana oleh Khalid Basalamah terkait kuota haji, serta ungkap kerugian negara capai Rp1 triliun.


See All
; ;