Update Pembongkaran Pagar Laut di Tangerang, TNI AL Sukses Bongkar 22,5 KM dengan Bantuan Para Nelayan

Potret pagar laut di Tangerang yang coba untuk dibongkar oleh TNI AL dan para nelayan
Potret pagar laut di Tangerang yang coba untuk dibongkar oleh TNI AL dan para nelayan Source: (Foto/Instagram/@tni_angkatan_laut)

Tangerang, gemasulawesi - TNI Angkatan Laut (AL) terus melanjutkan upaya pembongkaran pagar laut yang membentang di perairan Tangerang, Banten.

Hingga Rabu, 5 Februari 2025, TNI AL telah berhasil membongkar sepanjang 22,5 kilometer pagar laut yang terdiri dari 18,2 kilometer di Tanjung Pasir dan 4,3 kilometer di Kronjo, Tangerang.

Pembongkaran ini merupakan bagian dari operasi yang telah berlangsung sejak 18 Januari 2025, melibatkan berbagai kementerian dan lembaga terkait.

Keberhasilan pembongkaran sejauh ini tak lepas dari keterlibatan ratusan personel yang diterjunkan ke lapangan.

Baca Juga:
DTPHP Sulawesi Barat Melakukan Vaksinasi 9.000 Ekor Ternak pada 6 Kabupaten untuk Antisipasi Penularan PMK

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal), Laksamana Pertama I Made Wira Hady, menjelaskan bahwa dalam proses terbaru, sebanyak 219 personel dikerahkan.

Pengerahan personel dan peralatan ini dilakukan guna mempercepat proses pembongkaran pagar laut yang telah menghambat akses nelayan di kawasan tersebut.

Selain itu, keterlibatan masyarakat setempat juga turut memberikan kontribusi besar dalam operasi ini. 

Menurut Wira, tidak hanya personel TNI AL yang terlibat dalam pembongkaran, tetapi juga para nelayan setempat.

Baca Juga:
Polres Palu Memperkenalkan Forum Komunikasi Polisi Masyarakat untuk Menjaga Kamtibmas di Palu

Sebanyak 40 orang nelayan ikut membantu dalam proses tersebut, menunjukkan sinergi antara militer dan masyarakat dalam menjaga akses laut yang lebih terbuka.

"Ada 40 orang nelayan setempat juga turun serta membantu," jelas I Made Wira Hady. Dengan adanya bantuan dari para nelayan, pembongkaran dapat dilakukan dengan lebih efektif dan cepat.

Namun, dalam pelaksanaannya, proses pembongkaran pagar laut ini tidak selalu berjalan mulus.

Tim TNI AL di lapangan menghadapi berbagai kendala, termasuk cuaca yang tidak mendukung serta ombak yang cukup berbahaya.

Baca Juga:
BMKG Sebut Tinggi Gelombang di Wilayah Perairan Sulawesi Utara dan Sekitarnya Berpotensi Mencapai 2,5 Meter

Hal ini sempat memperlambat proses pembongkaran di beberapa titik, meski akhirnya dapat tetap dilanjutkan sesuai dengan rencana.

I Made Wira Hady memastikan bahwa operasi ini akan terus dilaksanakan sesuai arahan dari Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali serta Presiden Prabowo Subianto.

Ia menegaskan bahwa meskipun terdapat berbagai tantangan di lapangan, pihaknya tetap berkomitmen menyelesaikan pembongkaran pagar laut ini hingga tuntas.

"TNI Angkatan Laut berkomitmen untuk terus berupaya menyelesaikan pembongkaran pagar laut ini sesuai perintah langsung Presiden RI Prabowo," tegas Wira.

Baca Juga:
Pengalihan Lahan di Batam Tuai Kontroversi! Belasan Investor Lokal Kehilangan Hak Kelola Secara Tiba-tiba, DPR Turun Tangan

Pernyataan ini menegaskan bahwa operasi tidak akan berhenti sampai seluruh pagar laut yang menghalangi akses nelayan benar-benar dihilangkan.

Upaya pembongkaran pagar laut ini tidak hanya bertujuan untuk membuka kembali akses perairan bagi nelayan, tetapi juga menjadi bagian dari komitmen pemerintah dalam menjaga keterbukaan wilayah laut bagi kepentingan umum. (*/Risco)

...

Artikel Terkait

wave

DTPHP Sulawesi Barat Melakukan Vaksinasi 9.000 Ekor Ternak pada 6 Kabupaten untuk Antisipasi Penularan PMK

Vaksinasi 9.000 ternak dilakukan oleh DTPHP Sulawesi Barat pada 6 kabupaten untuk mengantisipasi penularan PMK ternak.

Polres Palu Memperkenalkan Forum Komunikasi Polisi Masyarakat untuk Menjaga Kamtibmas di Palu

Forum Komunikasi Polisi Masyarakat atau FKPM diperkenalkan oleh Polres Palu untuk menjaga kamtibmas di Kota Palu.

BMKG Sebut Tinggi Gelombang di Wilayah Perairan Sulawesi Utara dan Sekitarnya Berpotensi Mencapai 2,5 Meter

Tinggi gelombang di wilayah perairan Sulawesi Utara dan sekitarnya disebutkan BMKG berpotensi mencapai 2,5 meter.

Laboratorium Narkoba Terselubung di Sentul Terungkap, Polisi Sita 1 Ton Tembakau Sintetis, Begini Kata Kapolres Bogor AKBP

Penggerebekan laboratorium narkoba di Sentul ungkap produksi 1 ton tembakau sintetis, Polres Bogor selidiki lebih lanjut.

Pengalihan Lahan di Batam Tuai Kontroversi! Belasan Investor Lokal Kehilangan Hak Kelola Secara Tiba-tiba, DPR Turun Tangan

Komisi VI DPR RI akan panggil BP Batam terkait kasus pengalihan lahan yang merugikan pengusaha lokal.

Berita Terkini

wave

Pemulangan Jenazah Staf KBRI Lima Zetro Leonardo Purba dan Peninjauan Perlindungan Diplomat RI

Jenazah Zetro Leonardo Purba akan dipulangkan ke Indonesia, sementara Kemlu evaluasi perlindungan diplomat di luar negeri.

Perum Bulog Percepat Penyaluran Beras SPHP untuk Stabilkan Harga dan Ketersediaan Pangan

Bulog menyalurkan beras SPHP secara masif, menjaga harga tetap stabil, dan memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat.

Pemkab Bantul Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Setelah Temuan Ulat dan Jangkrik

Pemkab Bantul melakukan evaluasi dan koordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan MBG bagi siswa.

Lapas Kediri Cabut Hak Narapidana Pelaku Asusila, Korban Dipaksa Telan Benda Asing

Lapas Kediri menindak tegas napi pelaku asusila dengan mencabut haknya, korban dipaksa menelan benda asing, kasus dilaporkan.

Kopdeskel Merah Putih Jadi Kompensasi Pemotongan TKD, Pemerintah Siapkan Skema Rp16 Triliun

Pemerintah luncurkan Kopdeskel Merah Putih sebagai kompensasi pemotongan TKD, didukung dana SAL Rp16 triliun melalui bank Himbara.


See All
; ;