Jember, gemasulawesi - Sebanyak 32 pelajar SMP di Kabupaten Jember terpaksa dipulangkan sebelum jam pelajaran usai karena mengalami kesurupan massal.
Diduga para siswa SMP tersebut mengalami kerasukan massal setelah pelaksanaan upacara bendera.
Sehingga kejadian ini viral di kanal sosial media dan diunggah di akun instagram @info_jember.
Kejadian kesurupan massal tersebut bermula saat tiga siswa dari kelas delapan memperlihatkan gejala kejang dan tertawa sendiri setelah upacara bendera.
Fakta tersebut diungkapkan oleh sang kepala sekolah, Surawi yang menceritakan tentang kesurupan massal di SMPN 4 Jember.
"Hal ini baru diketahui setelah upacara, pada saat itu anak-anak baru masuk kelas untuk pelajaran, tahu-tahu ada tiga anak yang berteriak kejang-kejang sambil tertawa sendirian," imbuhnya.
Sehingga akhirnya tiga anak yang diduga kerasukan tersebut segera dibawa ke ruangan bimbingan konseling untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Sayangnya hal itu tidak bisa menyelesaikan keadaan tiga anak yang kerasukan.
Baca Juga:
Terekam CCTV! Detik-detik Juru Parkir Dibacok 4 OTK Hingga Alami Luka Berat, Begini Tanggapan Polisi
Surawi mengatakan bahwa kondisinya lebih parah, karena siswa di kelas lain juga mengalami hal yang sama.
"Jam menunjukkan pukul 9 pagi pun, butuh waktu dua jam untuk mengkondisikan para siswa yang mengalami kesurupan," sebutnya.
Surawi juga menjelaskan dari puluhan siswa yang kesurupan tersebut, tiga anak lainnya tetap mengalami kejang sambil berteriak.
Dalam keadaan tidak sadar, tiga siswa tersebut meminta agar semua keinginannya dituruti.
"Mereka malah diminta terang-terangan untuk dibacakan surat Yasin, shalawat, dan ayat kursi, karena kalau tidak akan semakin banyak korban yang mengalami kesurupan yang sama," katanya.
Namun, saat dibacakan surat alquran yang diminta tersebut, semakin bertambah banyak siswa yang menjadi korban kesurupan yang serupa.
"Saya juga sempat memanggil orang-orang yang mampu mengatasi kesurupan ini, dan pihak sekolah sudah berkoordinasi dengan orangtua murid agar anak-anak mereka segera dijemput pulang," ujarnya. (*/Ayu Sisca Irianti)