Ungkap Hasil Identifikasi, Polisi Sebut Tidak Temukan Luka Tembak pada Tubuh 11 Korban Pembunuhan KKB di Yahukimo

Potret proses evakuasi jenazah korban serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Yahukimo
Potret proses evakuasi jenazah korban serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Yahukimo Source: (Foto/ANTARA/HO-Kodim Yahukimo)

Yahukimo, gemasulawesi - Satgas Damai Cartenz mengungkapkan hasil identifikasi terhadap para korban pembunuhan yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Insiden kekerasan ini menewaskan sejumlah warga yang berada di kawasan penambangan emas di daerah pedalaman Yahukimo.

Proses identifikasi dilakukan secara menyeluruh oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri untuk mengetahui penyebab kematian para korban serta memastikan identitas mereka.

Menurut Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Polisi Faizal Rahmadani, hasil pemeriksaan terhadap 11 jenazah yang sudah berhasil diidentifikasi menunjukkan bahwa tidak ada satu pun dari mereka yang mengalami luka tembak.

Baca Juga:
Mengamuk dan Rusak Fasilitas Klinik di Pecatu Bali, WNA Asal Amerika Serikat Dideportasi Pihak Imigrasi

"Yang pasti di tubuh korban tidak ditemukan luka bekas tembakan," jelas Faizal dalam keterangannya di Jayapura pada Senin, 14 April 2025.

Ia menyebut luka yang ditemukan pada tubuh para korban berasal dari senjata tajam dan senjata tradisional, termasuk panah.

Hal ini menjadi indikasi bahwa penyerangan dilakukan secara brutal dan langsung, tanpa menggunakan senjata api.

Tim Satgas Damai Cartenz masih terus mengintensifkan pencarian terhadap korban lain yang diduga masih selamat atau menjadi korban dalam aksi penyerangan KKB tersebut.

Baca Juga:
Wagub Sulawesi Selatan Tekankan Pentingnya Peran Satpol PP sebagai Garda Terdepan Menjaga Ketertiban Masyarakat

Wilayah yang menjadi lokasi penyerangan berada cukup dalam dan sulit dijangkau, sehingga proses evakuasi maupun pencarian memerlukan dukungan logistik dan personel yang besar.

Hingga saat ini, operasi kemanusiaan ini didukung oleh sekitar 500 personel gabungan dari TNI dan Polri, serta tiga armada udara.

Dua di antaranya merupakan milik Polri, yaitu sebuah helikopter dan satu pesawat yang telah ditempatkan di Dekai, Yahukimo.

Dalam keterangan lebih lanjut, Faizal menyampaikan bahwa jumlah korban meninggal dunia diperkirakan masih bisa bertambah seiring dengan berlanjutnya proses penyisiran.

Baca Juga:
Bupati Buton Tengah Respon Rencana Pembangunan Rusun Santri dan Beberapa Pembangunan Infrastruktur

Tim gabungan yang berada di lapangan terus bergerak menyisir lokasi yang dicurigai menjadi tempat persembunyian atau pelarian korban.

Keadaan medan yang sulit dan luasnya area penambangan membuat proses ini tidak bisa dilakukan secara terburu-buru.

Faizal juga menyampaikan harapannya agar tim dapat segera menemukan korban yang masih hidup dan memberikan pertolongan secepatnya. (*/Risco)

...

Artikel Terkait

wave

Mengamuk dan Rusak Fasilitas Klinik di Pecatu Bali, WNA Asal Amerika Serikat Dideportasi Pihak Imigrasi

Warga negara Amerika Serikat yang membuat keramaian dengan merusak fasilitas kesehatan di Badung dideportasi oleh pihak imigrasi Bali

Wagub Sulawesi Selatan Tekankan Pentingnya Peran Satpol PP sebagai Garda Terdepan Menjaga Ketertiban Masyarakat

Pentingnya peran Satpol PP sebagai garda paling depan menjaga ketertiban masyarakat Wakil Gubernur Sulawesi Selatan.

Bupati Buton Tengah Respon Rencana Pembangunan Rusun Santri dan Beberapa Pembangunan Infrastruktur

Rencana pembangunan rumah susun santri dan beberapa pembangunan infrastruktur direspon oleh Bupati Buton Tengah, Azhari.

Pemkab Parigi Moutong Terima Bantuan Saprodi dari Pemprov Sulteng untuk Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong menerima bantuan Sarana Produksi Pertanian (Saprodi) secara simbolis dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.

Jelang PSU Pilkada Parigi Moutong, Pemda Parimo Tetapkan 16 April 2025 Jadi Hari Libur agar Warga Bisa ke TPS

Pemda Parigi Moutong mengeluarkan surat edaran yang mengabarkan bahwa 16 April 2025 jadi hari libur guna mendukung PSU Pilkada 2024

Berita Terkini

wave

Menceritakan Kisah Cinta Sejati hingga Maut Memisahkan, Inilah Sinopsis Film Romansa Sampai Titik Terakhirmu

Film Sampai Titik Terakhirmu tayang hari ini, menceritakan kisah cinta antara pasangan viral Shella Selpi Lizah dan Albi Dwizky

Inilah Sinopsis Danyang Wingit Jumat Kliwon, Film Horor tentang Unsur Mistis dalam Budaya Jawa yang Dibintangi Celine Evangelista

Danyang Wingit Jumat Kliwon adalah film horor yang dibintangi oleh Celine Evangelista, berfokus pada unsur mistis dalam budaya Jawa

Janggal, Kejati Sulteng Belum Tetapkan Tersangka Dalam Kasus Dugaan Gratifikasi 500 Juta Tiga Proyek Jalan di Parigi Moutong

Sudah disita Kejati ratusan juta dana dugaan hasil gratifikasi, tapi anehnya belum ada tindaklanjut dari pihak kejaksaan.

Jadi Debut Bunda Corla di Layar Lebar, Inilah Sinopsis Mertua Ngeri Kali, Film Drama Komedi yang Lucu sekaligus Menyentuh Hati

Mertua Ngeri Kali adalah film drama komedi yang menghibur sekaligus menyentuh hati, dibintangi Bunda Corla yang kocak

Menyoroti Misteri dan Kepercayaan seputar Gunung Merbabu, Inilah Sinopsis Film Horor Kuncen

Kuncen adalah film horor yang akan hadir di bioskop November mendatang, membawa kisah seputar mitos di Gunung Merbabu


See All
; ;