Parigi Moutong, gemasulawesi – Wencana pengalihan fungsi SMP Model Tonasa di Kelurahan Masigi, Kecamatan Parigi, menjadi Sekolah Olahraga kini sedang digagas oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah.
Menurut Sunarti, selaku pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdikbud Parimo, bahwa wacana pengalihan fungsi SMP Model Tonasa muncul dari hasil pembahasan internal guru guna membuat sekolah tersebut lebih menarik bagi siswa.
“Ini masih hanya sebatas inspirasi dalam diskusi kami sebagai pendidik,” ucap Sunarti saat di Parigi pada hari Senin, 20 Januari 2025.
Wacana tersebut muncul akibat buntut dari rendahnya pendaftar baru di SMP Model Tonasa.
Suanrti juga menjelaskan bahwa perubahan status ke Sekolah Olahraga dinilai sebagai strategi untuk mengatasi minimnya minat calon siswa baru yang mendaftar di SMP Model Tonasa.
Sekolah berbasis olahraga juga diharapkan tidak hanya mampu menarik minat siswa baru, tetapi juga menjadi alternatif yang menarik bagi mereka yang sebelumnya belum melanjutkan pendidikan.
Lebih dari itu, sekolah ini dianggap ideal untuk menampung anak-anak putus sekolah yang memiliki bakat di bidang olahraga, sehingga potensi mereka tetap bisa dikembangkan secara maksimal.
Sebab, dengan berubahnya nama maka sekolah tersebut focus dalam membentuk bibit-bibit atlet yang unggul.
Sekolah tersebut diharapkan mampu menfasilitasi para siswa yang lebih menyukai bidang non-akademik.
“Adanya status sebagai SMP Olahraga, maka bakat anak-anak di bidang olahraga bisa lebih terasah lagi dan juga mereka punya peluang untuk berprestasi,” ucapnya.
Jika terealisasi maka sekolah tersebut perlu melakukan pembenahan dan penambahan infrastruktur demi selaras dengan kebutuhan untuk membentuk calon atlet yang berprestasi.
Menurutnya, perubahan sekolah menjadi berbasis olahraga juga memerlukan perencanaan yang detail dan juga adanya dukungan sarana-prasarana, terutama tenaga pengajar yang berkompetan khusus di bidang olahraga.
Sunarti juga memiliki alternatif lain apabila wacana perubahan status sekolah, tidak bisa dijalankan atau gagal terwujud.
“Misal tidak bisa terlaksana, tentu kami akan mencari alternatif lain yang bertujuan agar jumlah peserta didik di SMP Model Tonasa bisa sejajar dengan sekolah lainnya,” jelasnya.
Disdikbud Parimo juga akan berencana menyusun mekanisme seleksi penerimaan peserta didik baru yang dapat membuat SMP Model Tonasa lebih kompetitif menghadapi penurunan jumlah pendaftar. (*/Dani)