Desakan Transparansi Data Jamkesda Parigi Moutong

<p>Rapat hearing DPRD Parigi Moutong terkait Jamkesda.</p>
Rapat hearing DPRD Parigi Moutong terkait Jamkesda.

Parigi moutong, gemasulawesi.com DPRD mendesak pihak BPJS serta Dinas Sosial untuk transparan terkait data warga dalam Jaminan kesehatan daerah atau Jamkesda Parigi Moutong (Parimo).

“Ada 95 ribu warga yang belum bisa masuk dalam data Jamkesda Parigi Moutong. Sehingga, kesehatan warga belum terjamin,” ungkap Ketua DPRD, Sayutin Budianto Tongani, usai rapat hearing dengan Dinas Sosial, di ruang sidang DPRD, Selasa, 14 Januari 2020.

Menurutnya, BPJS perlu merinci berapa banyak warga yang sakit sehingga ditanggung pembiayaannya. Maksud pendataan ini agar pembiayaan bisa tepat sasaran. Selama ini kondisinya, bisa dikatakan warga miskin yang menanggung biaya kesehatan warga lainnya.

Rekomendasi DPRD sangat jelas, untuk mendorong Pemda Parigi Moutong memberikan jaminan melalui Jamkesda. Pemerintah harus menjamin warga miskin untuk segera terdaftar semuanya. Kedepannya, penyaluran anggarannya berdasarkan jumlah warga miskin yang sakit membutuhkan bantuan.

Idealnya, Pemda Parigi Moutong meminta data dari berbagai rumah sakit. Misalnya, data periode bulan Januari hingga Agustus, sudah berapa data warga yang dilayani jaminan kesehatannya. Dirangkum kemudian dilaporkan untuk mendapatkan klaim anggarannya.

“Dengan anggaran senilai 45 miliar Rupiah seharusnya mampu menjamin layanan kesehatan seluruh warga miskin di Kabupaten Parigi Moutong,” tegasnya.

Minimal kedepannya lanjut dia, anggaran jaminan kesehatan itu separuh daerah yang langsung tangani dan separuhnya BPJS yang tangani. Sehingga anggarannya tepat sasaran.

Ia merinci, jika Pemda yang menangani modelnya dapat berupa program Kartu Parigi Moutong Sehat. Seluruh warga kategori miskin didata. Namun, untuk klaim anggarannya disesuaikan dengan jumlah warga sakit yang dilayani rumah sakit dan Puskesmas.

“Bayangkan jika kita setor semuanya ke BPJS. Sementara itu, tidak semua warga dalam daftar yang sakit untuk dijamin kesehatannya. Kemudian, sisa anggarannya kemana,” tuturnya.

Artinya tambah dia, kontrak jaminan kesehatan dengan BPJS akan dievaluasi. Tidak akan lagi sebesar itu anggarannya yang akan diberikan ke BPJS. Akan disesuaikan dengan data warga miskin sakit yang ditanggung pembiayaannya.

“Intinya, warga sakit dulu yang dihitung, baru diklaim anggarannya. Terkait mekanismenya, nanti akan dibahas bersama,” tutupnya.

Baca juga: Bupati Parigi Moutong Cs Tidak Bisa Hadirkan Saksi Bantahan

Laporan: Muhammad Rafii

...

Artikel Terkait

wave

Bupati Parigi Moutong Cs Tidak Bisa Hadirkan Saksi Bantahan

Sidang pengusaha Hantje Yohanis versus Bupati Parigi Moutong Samsurizal Tombolotutu, tidak bisa menghadirkan saksi bantahanBerita, Poso Palu dan Banggai

Optimalkan Peran Mahasiswa STIFA Palu Cegah Stunting Parigi Moutong

Pemda Parigi Moutong mengajak mahasiswa KKN STIFA Palu ikut program pencegahan stunting. Berita, Poso Palu dan Parigi Moutong Kabupaten Banggai

Bappelitbangda Asistensi Anggaran Program Stunting Parigi Moutong

Bappelitbangda asistensi anggaran 10 Miliar Rupiah program penurunan stunting Parigi Moutong bersama setiap OPD pendamping Berita, Poso Palu dan Banggai

Parigi Moutong Dapat Jatah Bantuan 200 Miliar Rupiah KUR Petani

Kementan memberikan jatah bantuan 200 miliar Rupiah KUR untuk petani Kabupaten Parigi moutong , Poso Palu dan Banggai Sulawesi Tengah

Wacana Gandeng DPRD Sulawesi Tengah Selesaikan Kisruh Tambang Ilegal Parigi Moutong

Ketua DPRD Parigi Moutong, Sayutin Budianto Tongani akan menggandeng DPRD Sulawesi Tengah menyelesaikan kisruh tambang ilegal Berita, Poso Palu dan Banggai

Berita Terkini

wave

Kabut di Tambang Parigi Moutong: "Gertak Sambal" Polda Sulawesi Tengah Dalam Penertiban PETI

Operasi penyisiran Disinyalir tanpa hasil dari Polda Sulawesi tengah saat ini, akibat operasi itu dinilai hanya aksi seremonial.

Kala Jaring dan Gelombang Seismik Berbenturan di Teluk Tomini

Nelayan Parigi moutong gelar aksi demo buntut dari puluhan rompon diputus oleh tim survey potensi Migas di perairan teluk tomini.

Dugaan Monopoli Tambang Ilegal di Buranga: Sosok 'Reny' Asal Jawa Barat Jadi Sorotan

Sosok reni pelaku tambang ilegal di Desa Buranga yang disebut-sebut kebal hukum dan beroperasi dibekas lahan yang pernah menelan korban jiwa

Dugaan Dominasi Tambang Ilegal di Desa Tombi: Peran Haji Anjas dan Infrastruktur Talang Raksasa

Kuatnya bekingan Kelompok Haji Anjas hingga saat ini belum tersentuh oleh Aparat penegak Hukum berkaitan dengan pengelolaan tambang ilegal.

SMART GOV dan CITIGOV untuk Tekan Kebocoran PAD di Parigi Moutong

Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) terus memacu transformasi digital dalam sektor perpajakan dan ekspansi digitalisasi ke sektor retribusi.


See All
; ;