Dinas TPH Sulteng Ubah Limbah Pertanian Jadi Pakan Ternak dan Pupuk Organik

<p>Ket Foto: Ilustrasi lahan pertanian (Foto/Pixabay)</p>
Ket Foto: Ilustrasi lahan pertanian (Foto/Pixabay)

Sulawesi Tengah, gemasulawesi – Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) ubah limbah pertanian jadi pakan ternak dan pupuk organik.

Kepala Dinas TPH Sulteng Nelson Metubun di Palu Minggu, 12 Februari 2023 menyampaikan, ubah limbah pertanian jadi pakan ternak dan pupuk merupakan bagian dari sistem pertanian terpadu

Nelson melanjutkan, sistem pertanian terpadu merupakan program yang dicetuskkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan). Mengabungkan tiga komponen yaitu agrowisata, peternakan, dan perikanan guna saling mengisi.

Baca: Sulawesi Terkini, Akibat Gagal Panen Produksi Petani Tolai Turun 60 Persen

“Beberapa kabupaten di Sulawesi Tengah dijadikan sebagai daerah uji coba sistem pertanian terpadu, diantaranya Kabupaten Banggai, Kabupaten Buol, Kabupaten Parigi Moutong, dan Kabupaten Poso,” katanya.

Nelson mengharapkan, petani bisa dengan cepat menerapkan metode-metode yang sudah diajarkan saat di pengamanan kapasitas. Diharapkan juga pendapatan petani menjadi meningkat.

Kepala TPH Sulteng menambahkan, bila ada empat strategi pengembangan sistem pertanian terpadu atau disebut dengan integrated farming dalam mendorong meningkatkan produktivitas pertanian.

Baca: Sulawesi Barat Canangkan Gerakan Merdeka Pangan

“Adapun empat strategi pengembangan sistem pertanian terpadu antara lain, peningkatan variasi sumber pengahasilan petani, menekan biaya produksi dengan memakai bahan organik asal ternak atau pun limbah sisa pertania untuk menyuburkan lahan,” ungkapnya.

Selanjutnya, memanfaatkan secara bijak serta memperhatikan aspek tanah dan konservasi lahan. Juga membangun kelembagaan terpadu memberikan penyuluhan akan hal teknis serta peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan optimal.

Nelson mengatakan, strategi-strategi ini lazim dipakai diterapkan pada sistem pertanian terpadu antara lain pertanian, perikanan dan peternakan kedua saling mengisi, sehingga tak ada limbah pertanian tersisa, seluruhnya termanfaatkan dengan efektif.

Baca: Sulteng Masuk Dalam Salah Satu Provinsi Penghasil Durian Terbesar di Indonesia

“Pengembangan sistem pertanian ini mempunyai prinsip utama diantaranya berada pada satu wilayah atau hamparan, lalu limbah pada satu kegiatan termanfaatkan pada satu kegiatan lainnya, menjaga keseimbangan ekosistem serta mendorong konservasi habita, menerapkan pertanian organik atau pertanian berkelanjutan,” terang Nelson.

Metode pertanian terpadu agak berbeda dengan sistem pertanian konvensional, di mana pertanian terpadu menggunakan tata letak fisik, biologis, dan sosiokultural serta pola ruang yang dihasilkan dari adaptasi berbagai teknik dan sumber daya genetik yang melindungi lingkungan, melestarikan produktivitas lahan, dan mengurangi risiko dalam pertanian dapat mengurangi kegagalan. (*/NRL)

Editor: Muhammad Azmi Mursalim

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News

 

 

...

Artikel Terkait

wave

Sulteng Masuk Dalam Salah Satu Provinsi Penghasil Durian Terbesar di Indonesia

Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) masuk dalam salah satu provinsi penghasil durian terbesar di Indonesia.

Tempat Pelelangan Ikan di Takalar, Sulawesi Selatan Direhabilitasi Habiskan Anggaran Miliaran Rupiah

Tempat Pelelangan Ikan Beba di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan mendapat perbaikan dari Pemerintah Provinsi

Populasi Anoa Menurun Karena Perburuan di Sulawesi Utara

Populasi anoa hewan endemik Pulau Sulawesi kian menurun. Hal ini tak lepas dari perburuan yang dilakukan secara massive.

Pemerintah Sulsel akan Intervensi Harga Beras di Pasaran Bila Terjadi Kelonjakan

Pemerintah Sulsel  tidak segan-segan mengintervensi harga beras terhadap pedagang, bila diketahui menjualnya dengan harga terlalu tinggi.

Gubernur Sulawesi Tengah Minta Mahasiswa Untad Banyak Membaca

Bukan tanpa alasan Gubernur Sulawesi Tengah minta mahasiswa banyak membaca, karena dapat menambah khasazanah keilmuan

Berita Terkini

wave

Misteri "Orang Besar" di Balik Gusti dan Ripay: Pungli PETI Karya Mandiri Berjalan Mulus?

Dua nama pengumpul fee 12 persen terhadap pelaku PETI di Desa Karya Mandiri hingga saat ini belum tersentuh hukum.

Skandal Nepotisme di Kantor Wakil Bupati Parimo: Proyek Rehab Diduga "Diatur" untuk Keponakan Sendiri

Aroma Nepotisme menguat paska teridentifikasi ponakan Wabup mengerjakan Rehab ruangan wakil bupati Parigi moutong.

Nama Wakapolda Terseret Isu Bekingi PETI di Parigi Moutong, Helmi: Kita So Suruh Tangkap

Nama Wakapolda Sulteng, Brigjen Pol Dr. Helmi Kwarta Kusuma Putra Rauf, S.I.K., M.H., dicatut dalam pusaran PETI di Parigi Moutong.

Kapolres Parigi Moutong AKBP Hendrawan Agustian: Kami Akan Turunkan Tim Menyisir PETI Desa Tombi

Kapolres Parigi Moutong, AKBP Hendrawan Agustian, sebut akan turunkan tim untuk menyisir PETI di Desa Tombi.

Buntut Dugaan Pungli di PETI Desa Tombi, Polres Parigi Moutong Akan Panggil BPD dan Pemerintah Desa Setempat

Dugaan Pungli pemerintah desa Tombi terhadap pelaku tambang ilegal mendapat respon Polres Parigi moutong.


See All
; ;