Inisiasi Budidaya Padi Apung, Tim PPK Ormawa KPI Unhas Lakukan Sosialisasi dan Pelatihan kepada Masyarakat

Ket. Foto: Tim PPK Ormawa KPI Universitas Hasanuddin Melakukan Sosialisai dan Pelatihan kepada Masyarakat Source: (Foto/ANTARA/HO-Panitia Pelaksana)

Makassar, gemasulawesi – Mahasiswa Universitas Hasanuddin atau Unhas yang tergabung dalam Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa atau PPK Ormawa Keilmuan dan Penalaran Ilmiah atau KPI 2024 menginisiasi budidaya padi apung.

Disebutkan hal itu dilakukan untuk penguatan ketahanan pangan di Desa Moncongloe, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan.

Inisiasi ini telah diwujudkan oleh Tim PPK Ormawa melalui sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat Desa Moncongloe yang diadakan sejak tanggal 13 hingga 14 Juli 2024.

Baca Juga:
Sangat Memadai, Sebanyak 364758 Hektare Cadangan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan Dimiliki Sulawesi Tengah

Ketua Tim PPK Ormawa Unhas, Raka Anom Fatahilah, mengatakan timnya berkomitmen untuk menyukseskan program tersebut sebagai budidaya padi apung pertama yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan dan juga menjadi alternatif dan solusi ketahanan pangan di Desa Moncongloe.

Hal tersebut dikatakannya melalui keterangannya di Makassar pada hari Minggu, tanggal 14 Juli 2024.

Program PPK Ormawa ini adalah program yang diinisiasi langsung oleh Kemendikbud Ristek yang menyasar peningkatan kapasitas organisasi mahasiswa di seluruh Indonesia melalui pengabdian masyarakat.

Baca Juga:
Untuk Memberikan Pelayanan Kesehatan Langsung, Kepala Dinkes Cianjur Sebut Program Asapedo Telah Berjalan Sejak 2 Bulan Terakhir

“Inovasi padi apung adalah bagian dari Program Galung Mawang, yang mana inovasi ini mempunyai banyak manfaat dan juga kelebihan, seperti tahan terhadap banjir, sehingga dapat menghindari gagal panen dan juga gagal tanam akibat cuaca buruk,” katanya.

Dia mengungkapkan Program Budidaya Padi Apung untuk masyarakat Desa Moncongloe sangat tepat, karena menjadi kebutuhan masyarakat setempat sebagai upaya peningkatan produktivitas pertanian Moncongloe yang sekarang ini terendam banjir di lahan yang seluas 30 hektare.

Dikutip dari Antara Raka mengatakan upaya ini untuk peningkatan ketahanan pangan desa menuju ketahanan pangan nasional.

Baca Juga:
Sebagai Bentuk Mitigasi dan Antisipasi, Bawaslu Kendari Mulai Melakukan Pemetaan Kerawanan yang Berpotensi Terjadi di Pilkada

“Model budidaya ini dapat menggapai 3 hingga 4 kali panen setahun dikarenakan tidak perlu lagi membajak sawah dan menunggu masa tanam, serta long tem work, sebab media yang digunakan dapat dipakai hingga 6 kali masa tanam,” ujarnya.

Diharapkan tim ini dapat terus bekerja sama dengan masyarakat Desa Moncongloe dalam penerapan budidaya padi apung sebagai percepatan SDGs.

Ismail, yang merupakan Kepala Desa Moncongloe, mengapresiasi Tim PPK Ormawa KPI Unhas 2024 atas kontribusi dan juga inisiasinya dalam mengupayakan peningkatan ketahanan pangan di Desa Moncongloe. (Antara)

Bagikan:

Artikel Terkait

Berita Terkini