Banda Aceh, gemasulawesi – Bank Indonesia Provinsi Aceh meraih rekor untuk memasak bubur atau kulak Asyura dengan belangan paling besar di Indonesia, yang melibatkan masyarakat Banda Aceh dalam rangkaian kegiatan Sambot Muharram Raya.
Senior Manager MURI, Triono, dalam keterangannya di Banda Aceh, pada hari Sabtu, tanggal 13 Juli 2024 menyampaikan pihaknya telah melakukan verifikasi sebuah kegiatan tradisi di tengah masyarakat Aceh dalam rangka menyambut bulan Muharram atau tahun baru Islam, yakni proses memasak bubur Asyura.
Triono menyatakan sesuatu yang sangat uniknya, yakni belanga sangat besar, yang memiliki ukuran 2,5 meter, dan itu belum pernah ada dalam catatan MURI.
Baca Juga:
Digagas UIN Datokarama, Kelurahan Lere Kota Palu Direncanakan Menjadi Kawasan Budaya
“Rekor MUR yang terpecahkan itu dalam kategori memasak bubur Asyura di belanga paling besar dengan diameter 2,5 meter,” katanya.
Triono juga melakukan pengukuran secara langsung ukuran belanga itu di sela-sela para ibu dari Gampong le Masen Kayee Adang, Banda Aceh, memasak.
Bahkan, ukuran belanga mencapai 2,6 meter.
Dia menuturkan saat pihaknya verifikasi, ukurannya tidak boleh kurang.
Dikutip dari Antara, proses memasak bubur Asyura di belanga terbesar itu berlangsung di kawasan Masjid Raya Baiturrahman, yang memang telah ditetapkan menjadi kawasan ekosistem digital.
Penyerahan rekor MURI memasak bubur Asyura di belanga terbesar itu diserahkan langsung oleh Triono pada hari Sabtu malam, tanggal 13 Juli 2024, kepada Kepala Bank Indonesia Aceh, Rony Widijarto, dan juga Pj Wali Kota Banda Aceh yang kehadirannya diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Banda Aceh, Fadhil.
Rony menyatakan pihaknya sangat bersyukur dapat menyambut tahun baru Islam dengan mengadakan Sambot Muharram Raya di Masjid Raya Baiturrahman.
“Lazimnya di Aceh, secara khusus masyarakat menyambut bulan Muharram itu dengan memasak bubur Asyura, kemudian bubur itu disajikan untuk disantap bersama-sama,” ucapnya.
Dia mengungkapkan hari ini bubur dimasak dengan belanga yang luar biasa besar dan ini menjadi simbol untuk persatuan, membuat bubur secara bersama-sama yang kemudian akan dinikmati juga secara bersama-sama.
Baca Juga:
Seluruhnya Akan Gunakan QRIS, Pemerintah Kota Palu Membuka 3 Lapak Besar untuk UMKM pada Tahun 2024
“Sambot Muharram digelar juga sebagai upaya mengakselerasi peningkatan penggunaan sistem pembayaran secara digital di Aceh,” pungkasnya.
Dia menyampaikan pihaknya memang sengaja membuat acara ini sentral di Masjid Raya Baiturrahman.
“Karena digital itu tidak hanya kemudahan untuk melakukan transaksi belanja, namun, juga Insya Allah membuat sedekah lebih berkualitas,” tandasnya. (Antara)