Peluang Tentu Tidak Disia-siakan, Gubernur Sulawesi Tengah dan Menko Marves Membahas Percepatan Ekspor Komoditas Durian ke Tiongkok

Ket. Foto: Percepatan Ekspor Komoditas Durian ke Tiongkok Dibahas oleh Menko Marves dan Gubernur Sulteng Source: (Foto/Duan)

Palu, gemasulawesi – Rusdy Mastura, yang merupakan Gubernur Sulawesi Tengah, dan Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan, melakukan pembahasan percepatan ekspor komoditas durian ke Tiongkok.

Dalam keterangan tertulisnya pada hari Senin, tanggal 22 Juli 2024, Gubernur Sulawesi Tengah mengatakan peluang ini tentu tidak disia-siakan.

“Provinsi Sulawesi Tengah harus ikut mengambil bagian di pasar ekspor durian,” katanya.

Baca Juga:
Sejak 3 Tahun Terakhir, Pemkab Morowali Utara Telah Membangun Sekitar 178 Ruas Jalan Usaha Tani

Dia menerangkan Provinsi Sulawesi Tengah mempunyai sekitar 30 ribu hektare luas areal tanam komoditas durian dengan jumlah tanaman sekitar 3 juta pohon lebih tersebar di 12 kabupaten.

Menurut data Badan Karantina Pertanian pada bulan Mei tahun 2024, volume ekspor durian Sulawesi Tengah ke Tiongkok bernilai sekitar 600 miliar rupiah, berupa 5.724 ton durian beku atau setara dengan 17.172 ton buah durian utuh.

Dia mengungkapkan syarat-syarat yang belum terpenuhi segera dipenuhi agar tidak menjadi hambatan saat proses ekspor.

Baca Juga:
Untuk Belajar Bagaimana Mempercepat Pembangunan Desa, Rombongan Pemkab Morowali Utara Melakukan Kunker ke Badung Bali

Rusdy Mastura membeberkan dari 12 kabupaten di Sulawesi Tengah yang mempunyai pohon durian, 6 kabupaten diantaranya sebagai produsen durian, yaitu Kabupaten Poso, Parigi Moutong, Tolitoli, Morowali Utara, Sigi dan Banggai.

Varietas Montong menduduki ranking pertama dibandingkan dengan beberapa varietas yang juga ditanam petani seperti Tembaga Super, Musangking, Matahari dan Raja.

“Kami mengharapkan dukungan diberikan pemerintah pusat, sehingga kegiatan ekspor ini terlaksana dengan baik ke depan,” katanya.

Baca Juga:
Akan Berlangsung dalam 2 Tahap, Pencanangan PIN Sulawesi Tenggara Diselenggarakan Terpusat di SDN 84 Kota Kendari

Dia mengungkapkan saat ini telah ada 163.429 hektare lahan telah teregistrasi GAP atau Good Agricultural Practices, lalu petani teregistrasi GAP 133 orang dan saat ini ada 10 rumah kemas durian di Sulawesi Tengah.

Menanggapi hal tersebut, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan meminta Sulawesi Tengah wajib memenuhi protokol ekspor durian yang dipersyaratkan, yaitu Good Agricultural Practices, Packing House atau PH dan juga sarana pelabuhan ekspor. (*/Mey)

Bagikan:

Artikel Terkait

Berita Terkini