Aceh, gemasulawesi - Aceh Timur dihebohkan dengan aksi tak terpuji seorang Kepala Desa di Kebun Teumpeun, Peureulak.
Insiden ini terjadi saat Kades tersebut marah dan menendang meja makanan untuk anak-anak posyandu di tengah kegiatan posyandu.
Aksi ini dipicu oleh tuntutan para kader posyandu yang meminta gaji mereka yang belum dibayarkan.
Menurut laporan yang beredar, peristiwa tersebut terjadi ketika beberapa ibu kader posyandu mengajukan keluhan terkait gaji yang belum mereka terima.
Gaji tersebut diketahui terhenti akibat keputusan sepihak dari pemerintah desa setempat.
Alih-alih merespons keluhan dengan bijak, Kepala Desa malah menunjukkan kemarahannya di depan ibu-ibu dan anak-anak yang sedang berada di lokasi.
Saksi mata melaporkan bahwa kemarahan sang Kades memuncak ketika ia merasa terpojok dengan tuntutan para kader.
Tanpa berpikir panjang, ia menendang meja yang penuh dengan makanan yang disediakan untuk anak-anak posyandu. Tindakan ini membuat suasana menjadi tegang dan memancing reaksi dari warga sekitar.
Setelah kejadian tersebut, aksi Kepala Desa ini menjadi viral di media sosial.
Banyak netizen yang mengutuk tindakannya dan menyayangkan perilaku seorang pemimpin desa yang seharusnya menjadi panutan.
Beberapa komentar di media sosial menyoroti betapa kecilnya gaji yang diterima oleh kader posyandu jika dibandingkan dengan dana desa yang begitu besar.
"Gaji Kader Posyandu gak seberapa pak kades dibanding Dana Desa yang bermiliaran!" komentar akun @rik***.
Sementara akun @ari** meulis dengan nada sinis, "Selamat menikmati hidup berdampingan dengan kades model begini, 9 tahun bapak ibu. Banyak-banyakin istighfar ya pak bu."
Tidak sedikit juga yang menuntut agar Kepala Desa tersebut segera diproses secara hukum karena tindakannya yang tidak pantas dan merugikan banyak pihak.
"Harus proses sih ini," komentar akun @riz***.
Kejadian ini membuka mata banyak orang mengenai betapa pentingnya sikap bijak dan tenang dalam menghadapi keluhan atau tuntutan.
Terlebih lagi, seorang pemimpin desa seharusnya menjadi contoh yang baik bagi warganya, bukan justru menunjukkan tindakan yang dapat merusak kepercayaan masyarakat.
Kini, masyarakat menanti tindak lanjut dari pihak berwenang terkait insiden ini dan berharap keadilan bisa ditegakkan. (*/Shofia)