Sulawesi Tengah, gemasulawesi - Sebuah insiden mengerikan terjadi di Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
Seorang tukang cukur berinisial W (44) diduga membacok pelanggannya yang berinisial AG (29) setelah terlibat percekcokan terkait hasil cukuran.
Insiden yang melibatkan tukang cukur ini menggegerkan warga setempat, mengingat peristiwa tersebut terjadi di tempat yang biasanya tenang dan aman.
Detik-detik tukang cukur membacok pelanggannya pun beredar luas di media sosial.
Peristiwa tersebut bermula ketika AG, pelanggan yang datang untuk mencukur rambutnya, merasa tidak puas dengan hasil kerja W.
Ketidakpuasan ini memicu konflik antara keduanya, yang kemudian berkembang menjadi percekcokan di dalam tempat cukur.
Awalnya, warga sekitar mencoba melerai pertengkaran tersebut, namun situasi dengan cepat memburuk.
Menurut Kapolres Morowali, AKBP Suprianto, W yang sudah emosi kemudian masuk ke dalam tempat cukurnya dan mengambil sebuah parang.
Tanpa berpikir panjang, W langsung menyerang AG dengan parang tersebut, melakukan tindakan yang sangat brutal dan membabi buta.
"Peristiwa ini terjadi kemarin sore, di mana tukang cukur membacok pelanggannya," ujar AKBP Suprianto, dikutip pada Sabtu, 10 Agustus 2024.
Setelah menyerang AG, W segera melarikan diri dari lokasi. Hingga saat ini, pelaku masih dalam pengejaran polisi.
Sementara korban langsung dilarikan ke rumah sakit usai mengalami sejumlah luka di tubuhnya.
Pihak kepolisian Morowali telah menghimbau kepada masyarakat yang mengetahui keberadaan W untuk segera melapor agar proses hukum bisa segera dijalankan.
Kejadian ini tidak hanya menghebohkan warga sekitar, tetapi juga menjadi topik viral di media sosial.
Banyak netizen yang menyampaikan komentar pedas dan ungkapan keprihatinan atas kejadian ini.
"Di komplain karna hasilnya jelek, malah nyawanya mau dicukur juga," komentar akun @ape***.
Komentar lainnya dari @non*** menyarankan agar masyarakat lebih bijak dalam menggunakan kata-kata, mengingat situasi sosial yang semakin tidak menentu.
"Bijaklah untuk mempergunakan mulut. Situasi negara kita sedang semakin tidak baik-baik saja. Yang kaya makin tenang dan riang, yang menengah ke bawah tengah susah payah mencari rezeki dengan segala pressure yang sering kali membuat emosi mudah tersulut," tulisnya.
Kasus ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya pengendalian emosi dan komunikasi yang baik.
Konflik kecil, jika tidak ditangani dengan bijak, dapat berujung pada tragedi yang tak terduga.
Saat ini, pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan bahwa pelaku dapat segera ditangkap dan diproses secara hukum. (*/Shofia)