Jakarta Selatan, gemasulawesi - Perkelahian antara dua pria di kawasan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan telah menjadi perbincangan hangat di media sosial dan menarik perhatian publik.
Kedua pria yang terlibat dalam baku hantam di kawasan Pondok Pinang ini berinisial HR dan I, keduanya berusia 45 tahun dan masih saudara.
Insiden ini terjadi di depan sebuah kedai minuman di kawasan Pondok Pinang dan berakhir tragis dengan kematian salah satu dari mereka.
Kapolsek Kebayoran Lama, Kompol Widya Agustiono, menjelaskan bahwa perkelahian tersebut diduga tidak melibatkan senjata.
"Kedua pria itu berkelahi menggunakan tangan kosong. Korban, yang berinisial I, mengalami luka lebam di kepala dan sobek di pelipis sebelah kiri," ungkap Widya Agustiono dalam keterangan resminya pada Jumat siang, 19 Juli 2024.
Luka-luka ini menunjukkan betapa kerasnya perkelahian yang terjadi antara kedua pria tersebut.
Widya menambahkan bahwa penyebab pasti kematian korban belum dapat dipastikan.
Setelah perkelahian, korban mencoba mengangkat becak motor yang membawa galon air, tetapi tiba-tiba ia terjatuh dan meninggal dunia.
"Kami belum mengetahui secara pasti penyebab kematiannya, namun jatuh setelah perkelahian menjadi faktor yang mungkin menyebabkan kematian tersebut," jelasnya.
Kondisi ini menimbulkan spekulasi bahwa korban mungkin mengalami cedera internal yang tidak langsung terlihat dari luar.
Perkelahian ini menyebabkan kepanikan di kalangan warga sekitar.
Banyak warga yang melihat kejadian tersebut, namun tidak ada yang berani melerai karena takut terlibat dalam keributan tersebut.
Warga akhirnya memilih untuk melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian.
"Setelah mendapatkan laporan dari warga, kami segera menuju lokasi dan mengamankan pelaku," kata Widya.
Kejadian ini menunjukkan betapa cepatnya situasi konflik dapat berubah menjadi tragedi.
Pihak kepolisian kini sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap detail lengkap mengenai insiden tersebut.
Mereka berupaya mengidentifikasi penyebab kematian korban dan langkah hukum yang perlu diambil terhadap pelaku.
Kejadian ini menunjukkan betapa cepatnya perkelahian dapat berubah menjadi tragedi dan menyoroti pentingnya tindakan pencegahan serta penanganan yang tepat dalam situasi konflik. (*/Shofia)