Bekasi, gemasulawesi - Kasus penemuan mayat seorang pria di saluran air TPST Bantargebang, Kota Bekasi, kini tengah menjadi sorotan publik dan telah memicu penyelidikan mendalam oleh pihak kepolisian.
Pria yang ditemukan di saluran air TPST Bantargebang adalah Waryanto (51), seorang warga Blora, Jawa Tengah.
Mayatnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan, dengan tangan dan kaki terikat serta kepala tertutup karung di saluran air TPST Bantargebang tersebut.
Penyelidikan kasus ini ditangani oleh Polres Metro Bekasi Tengah bekerja sama dengan Polda Metro Jaya.
Hingga saat ini, polisi telah memeriksa 11 saksi untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai kejadian ini.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Muhammad Firdaus, menjelaskan bahwa barang bukti yang diamankan di lokasi termasuk pakaian, rokok, dan cincin yang dikenakan korban di jari kiri.
Dari hasil pengamatan fisik, korban diperkirakan telah meninggal lebih dari 24 jam sebelum ditemukan.
Penemuan mayat ini mengejutkan warga setempat, terutama karena jasad ditemukan di TPST Bantargebang, tempat pengolahan sampah.
Kondisi tubuh korban yang terikat dan terbungkus karung menimbulkan kecurigaan bahwa korban mungkin menjadi korban tindak kekerasan sebelum dibuang ke saluran air.
Peristiwa ini bermula sekitar pukul 16.00 WIB, saat seorang saksi bernama Tiyo bersama Nurdin sedang bersiap memancing belut di tepi saluran air TPST Bantargebang.
Tiyo merasa curiga melihat sebuah kaos yang tampak melayang di udara. Ketika ia mendekati objek tersebut, ternyata itu adalah jasad manusia. Penemuan ini segera dilaporkan kepada pihak kepolisian.
Polisi yang tiba di lokasi langsung melakukan evakuasi mayat dan memulai penyelidikan.
Baca Juga:
Mengungkap Keajaiban Pura Tirta Empul, Saksi Bisu Air Suci Penyucian di Bali yang Menakjubkan
Kondisi mayat yang ditemukan, dengan tangan dan kaki terikat serta kepala tertutup karung, menambah kecurigaan bahwa korban mungkin telah mengalami kekerasan sebelum dibuang.
Proses identifikasi dan penyelidikan melibatkan kerja sama berbagai pihak, termasuk tim forensik dan penyidik dari Polres Metro Bekasi dan Polda Metro Jaya.
Penyelidikan ini bertujuan untuk mengungkap pelaku dan motif di balik kejadian tragis ini serta untuk memastikan bahwa keadilan diberikan kepada korban.
Kasus ini terus menjadi perhatian publik karena kejanggalan dan kekejaman yang terlibat dalam peristiwa tersebut. (*/Shofia)