Kota Gorontalo, gemasulawesi – NTP atau Nilai Tukar Petani Gorontalo pada bulan Agustus 2024 sebesar 109,94 atau mengalami kenaikan sebesar 2,60 persen dibandingkan NTP bulan sebelumnya.
Kenaikan NTP dikarenakan perbandingan indeks harga yang diterima oleh petani atau lt naik sebesar 2,82 persen dan indeks harga yang dibayar atau lb hanya naik sebesar 0,22 persen.
Mukhammad Mukhanif, yang merupakan Kepala BPS Provinsi Gorontalo, mengatakan NTP adalah salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan.
“NTP juga menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan barang dan juga jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi,” ujarnya.
Hal tersebut disampaikannya saat merilis berita resmi statistik atau BRS pada hari Senin, tanggal 2 September 2024.
Dia menerangkan dari 14 provinsi di bagian timur Indonesia, ada 6 provinsi yang mengalami kenaikan NTP.
Kenaikan NTP paling tinggi pada bulan Agustus 2024 terjadi di Provinsi Gorontalo, yakni sebesar 2,60 persen.
Sedangkan penurunan NTP paling tinggi terjadi di Provinsi Sulawesi Utara, yakni sebesar 2,25 persen.
Pada rilis ini juga disampaikan bahwa di bulan Agustus 2024 juga terjadi kenaikan IKRT atau Indeks Konsumsi Rumah Tangga di Gorontalo sebesar 0,12 persen yang diakibatkan oleh naiknya indeks pada kelompok kesehatan, kelompok transportasi, kelompok makanan, minuman dan tembakau, serta kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar rumah tangga.
NTUP atau Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian Gorontalo bulan Agustus 2024 sebesar 113,24 atau turun sebesar 2,39 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.
Nilai Tukar Petani atau NTP adalah perbandingan antara indeks harga yang diterima petani atau IT dengan indeks harga yang dibayar petani atau IB.
Nilai Tukar Rupiah dinyatakan dalam bentuk persentase. (*/Mey)