Kota Gorontalo, gemasulawesi – Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI yang disupport oleh SKALA Gorontalo melaksanakan Bimtek penyusunan PHA atau Provincial Health Account dan DHA atau District Health Account untuk Gorontalo.
Kegiatan yang dilaksanakan selama 4 hari mulai hari Selasa, tanggal 27 Agustus 2024 di Aula Inspektorat Provinsi tersebut dibuka oleh Syukri Botuhihe, yang merupakan Asisten I Setda Provinsi Gorontalo.
Para peserta berasal dari Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Balai Karantina Kesehatan, rumah sakit, Bappeda, dan Dinas Keuangan di Provinsi dan Kota Gorontalo.
Dalam sambutannya, Syukri Botuhihe menerangkan kegiatan ini memiliki tujuan untuk memberikan gambaran anggaran fungsi kesehatan berdasarkan sumber pembiayaan, jenis kegiatan, program, mata anggaran, penerima manfaat, dan lain-lain.
“Dengan analisis PHA atau Provincial Health Account dan DHA maka dapat dilihat apakah belanja fungsi kesehatan telah berorientasi pada upaya promotif dan preventif atau belum,” katanya.
Ascobat Gani, yang merupakan guru besar Universitas Indonesia, beserta tim ketika memberikan interpretasi terhadap hasil PHA parsial dan DHA Kota Gorontalo mempertanyakan apakah belanja kesehatan benar-benar telah mempersiapkan bonus demografi yang akan terjadi 5-10 tahun ke depan.
Atau analisis terkait kepesertaan JKN yang >95 persen benar-benar akan memperkecil OOP atau Out of Pocket payment.
Pada saat paparan hasil, Afriyani Katili, yang merupakan Plt Sekretaris Dinas Kesehatan, dan Misranda E. U. Nalole, yang merupakan Inspektur Provinsi, juga memberikan tanggapan dan juga memberikan apresiasi atas hasil dari pertemuan PHA dan DHA.
Semua itu menjadi masukan yang penting untuk evaluasi anggaran di Provinsi Gorontalo, khususnya fungsi kesehatan.
Anang S. Otoluwa, yang merupakan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, dalam kesempatan terpisah, menyambut baik kegiatan itu dan sangat mengharapkan agar hal ini dapat dilanjutkan di 5 kabupaten lain yang belum menyusun DHA.
Dia mengatakan sehingga gambaran fungsi anggaran kesehatan akan didapatkan secara keseluruhan.
“Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan terus berlanjut dan akan menjadi bagian dari evaluasi pelaksanaan anggaran berbasis kinerja,” ucapnya. (*/Mey)