Tragis! Ledakan Bom Ikan di Lampung Timur Tewaskan Seorang Nelayan Berusia 21 Tahun, Begini Kronologinya

Ledakan bom ikan mematikan di Lampung Timur menyebabkan nelayan tewas dengan luka parah. Source: Foto/Beritasatu.com/Triyono

Lampung Timur, gemasulawesi - Kehidupan seorang nelayan di Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur, Lampung, berakhir tragis akibat ledakan bom ikan yang ia rakit sendiri di rumah kontrakannya. 

Peristiwa mengerikan ini terjadi sekitar pukul 10.00 WIB dan mengguncang warga setempat yang terkejut dengan suara ledakan keras yang terdengar hingga sejauh satu kilometer dari lokasi kejadian. 

Nelayan yang berinisial M, berusia 21 tahun dan berasal dari Cirebon, Jawa Barat, tewas mengenaskan dengan luka parah di sekujur tubuhnya.

Peristiwa bermula ketika korban yang diketahui bekerja sebagai nelayan bagan tancap, sedang merakit bom ikan di teras rumah kontrakannya yang berada di Dusun 4, Desa Margasari. 

Baca Juga:
Keracunan Massal di Bima! 56 Warga Dirawat Usai Hadiri Hajatan Doa Tujuh Bulanan, Soto dan Rujak Diduga Penyebabnya

Ledakan itu terjadi saat korban sedang mempersiapkan bom ikan rakitan tersebut, yang diduga sedang diisi dengan bahan peledak. 

Ledakan besar tersebut mengakibatkan rumah kontrakan yang terbuat dari bahan asbes itu hancur. Atap dan dinding rumah tercabik-cabik, sementara korban langsung terjatuh dan terluka parah di tubuhnya.

Beruntung, saat ledakan terjadi, korban berada di rumah sendirian. Tetangganya yang tinggal di rumah kontrakan yang sama sedang bekerja di luar, sehingga tidak ada korban lain yang terlibat dalam ledakan tersebut. 

Meskipun korban segera dilarikan ke rumah sakit terdekat oleh warga yang mendengar ledakan itu, luka-luka yang dialami terlalu parah, dan ia menghembuskan napas terakhir dalam perjalanan menuju rumah sakit. 

Baca Juga:
Direktur PT Parq Ubud Partners Terlibat Kasus Alih Fungsi Lahan Sawah yang Dilindungi Negara, Ini Langkah Tegas Polda Bali

Beberapa bagian tubuh korban, terutama tangan, dada, wajah, dan tubuh bagian atas, mengalami luka bakar dan robek parah akibat ledakan tersebut.

Polisi yang segera tiba di lokasi kejadian langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). 

Tim Inafis dari Polres Lampung Timur mengamankan sejumlah barang bukti yang diduga digunakan oleh korban untuk merakit bom ikan. 

Beberapa botol bekas minuman ditemukan di lokasi kejadian dan diyakini sebagai wadah untuk bahan peledak. 

Baca Juga:
Heboh! ODGJ Mendadak Masuk di Jalur Kereta Cepat Whoosh Karawang Padalarang, Begini Klarifikasi dari PT KCIC

Polisi juga memasang garis polisi di sekitar rumah kontrakan korban untuk memudahkan penyelidikan lebih lanjut. Tim Inafis dan petugas kepolisian bekerja keras untuk mengungkap kejadian ini lebih mendalam.

Kapolsek Labuhan Maringgai, Kompol Suprianto, dalam keterangannya menyampaikan bahwa pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan intensif terkait peristiwa tersebut. 

"Kami sedang melakukan penyelidikan mendalam untuk memastikan penyebab pasti ledakan dan untuk mengetahui apakah ada pihak lain yang terlibat," katanya. 

Kepolisian berkomitmen untuk menindaklanjuti kasus ini dengan serius agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari. 

Baca Juga:
Lima Packing House Rekomended Parigi Moutong yang Wajib Petani Durian Kunjungi

Polisi juga mengimbau masyarakat agar berhati-hati dan tidak terlibat dalam pembuatan atau penggunaan bom ikan yang dapat membahayakan keselamatan.

Kejadian ini tak hanya mengingatkan kita pada bahaya bom ikan, yang sering kali digunakan oleh nelayan untuk menangkap ikan dengan cara yang merusak lingkungan dan berisiko tinggi. 

Penggunaan bom ikan sangat dilarang karena dapat menyebabkan kerusakan besar terhadap ekosistem bawah laut dan menimbulkan ancaman terhadap nyawa manusia.

Hingga Senin, 27 Januari 2025 sore, rumah kontrakan tempat kejadian masih dipasang garis polisi, sementara petugas melanjutkan pemeriksaan dan penyelidikan. 

Baca Juga:
Guntur Romli Puji TNI AL yang Sukses Bongkar 13 KM Lebih Pagar Laut di Tangerang: TNI Bersama Rakyat Kuat

Jenazah korban, setelah dilakukan pemeriksaan medis, direncanakan akan segera dibawa ke kampung halamannya di Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan. 

Pihak keluarga korban yang mendapat kabar duka cita ini sangat terpukul dengan kehilangan yang mendalam.

Insiden tragis ini memberikan pelajaran penting bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dan waspada terhadap penggunaan bahan peledak ilegal. (*/Shofia)

Bagikan: