Nasional, gemasulawesi - TNI Angkatan Laut bersama masyarakat dan instansi maritim lainnya berhasil melakukan pembongkaran pagar laut ilegal sepanjang 13,9 kilometer di kawasan Tangerang.
Pembongkaran ini dilakukan untuk mengembalikan akses para nelayan yang selama ini terganggu oleh keberadaan pagar-pagar ilegal tersebut.
Hingga Sabtu, 25 Januari 2025, pembongkaran telah mencakup tiga lokasi utama, yaitu Tanjung Pasir sepanjang 10,5 kilometer, Kronjo sepanjang 2,5 kilometer, dan Mauk sepanjang 900 meter.
Proses pembongkaran melibatkan sekitar 450 personel gabungan dari TNI AL, Polairud, Bakamla, serta masyarakat nelayan.
Dalam operasinya, tim gabungan menggunakan berbagai sarana, seperti kapal patroli, perahu karet, dan perahu milik nelayan yang turut berkontribusi besar dalam pelaksanaan pembongkaran.
Semangat dan antusiasme masyarakat nelayan sangat terlihat sejak hari pertama hingga saat ini.
Aksi ini menjadi bentuk nyata dari kerja sama antara TNI AL dan masyarakat dalam menjaga akses laut yang menjadi sumber penghidupan utama para nelayan.
Menanggapi keberhasilan tersebut, politikus PDI Perjuangan, Guntur Romli, memberikan pujiannya kepada TNI AL dan masyarakat nelayan atas keberhasilan pembongkaran pagar laut.
Melalui cuitannya di akun X resminya @GunRomli pada Senin, 27 Januari 2025.
"TNI bersama rakyat kuat," tulis cuitan Guntur Romli sembari mengunggah kabar terkait pembongkaran pagar laut.
Cuitan ini mendapat apresiasi luas dari warganet yang turut memuji sinergi antara TNI dan masyarakat dalam menyelesaikan masalah yang telah lama menghambat akses nelayan di wilayah tersebut.
Namun, tidak semua tanggapan berhenti pada apresiasi.
Beberapa warganet justru mengingatkan pentingnya tindakan lanjutan terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab atas keberadaan pagar laut ilegal ini.
Salah satu warganet dengan akun @ari*** menulis, "Mustinya anggota DPR sgra memanggil pihak² terkait utk di mintai pertanggung jawaban atas kinerjanya. Dn sgra di lakukan monitoring pada proses hukum kpda siapapun yg di anggap bersalah."
Tanggapan ini menunjukkan bahwa masyarakat juga menginginkan adanya pengawasan dan penegakan hukum yang tegas terhadap pihak-pihak yang melanggar.
Upaya pembongkaran pagar laut oleh TNI AL tidak hanya menjadi solusi konkret bagi masyarakat nelayan, tetapi juga menggambarkan pentingnya kerja sama antara aparat dan rakyat.
Dengan pembongkaran ini, diharapkan nelayan dapat kembali mencari nafkah dengan bebas, tanpa terganggu oleh hambatan akses. (*/Risco)