Soal Tambahan Anggaran Makan Bergizi Gratis Rp 100 Triliun, Kepala BGN Sebut Karena Keinginan Presiden Prabowo

Potret Presiden RI, Prabowo yang disebut ingin lakukan percepatan pemenuhan penerima manfaat progam makan bergizi gratis
Potret Presiden RI, Prabowo yang disebut ingin lakukan percepatan pemenuhan penerima manfaat progam makan bergizi gratis Source: (Foto/Instagram/@presidenrepublikindonesia)

Nasional, gemasulawesi - Dadan Hindayana selaku Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) memberikan penegasan bahwa penambahan anggaran sebesar Rp100 triliun untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan hasil dari keinginan Presiden RI Prabowo Subianto.

Menurut penjelasan Dadan, Presiden Prabowo memiliki komitmen besar untuk mempercepat pemenuhan target penerima manfaat program MBG.

Pada awalnya, target pemenuhan manfaat tersebut direncanakan tercapai pada akhir tahun 2025. 

Namun, Presiden Prabowo meminta agar target tersebut dipercepat dan dapat selesai pada September 2025.

Baca Juga:
Sekjen Gerindra Soal Hal yang Akan Dibahas Presiden Prabowo Jika Bertemu Megawati: Buat Rakyat dan Bangsa

Menanggapi permintaan Prabowo tersebut, Dadan kemudian menjelaskan bahwa untuk memenuhi percepatan tersebut, pihaknya memerlukan tambahan anggaran sebesar Rp100 triliun.

"Presiden (Prabowo Subianto) bertanya kepada kami (BGN), berapa jika September mulai dilaksanakan untuk 82,9 juta? Kami sampaikan tambahan Rp 100 T," ujar Dadan di Jakarta, Sabtu, 26 Januari 2025.

Penegasan tersebut, menurut Dadan, penting untuk menjelaskan bahwa bukan BGN yang mengajukan penambahan anggaran.

Sebaliknya, tambahan dana ini merupakan konsekuensi langsung dari permintaan percepatan yang diinginkan Presiden Prabowo.

Baca Juga:
Andi Arief Puji Pemerintahan Presiden Prabowo Jelang 100 Hari Pimpin Indonesia: Setidaknya Tidak Memberangus Demokrasi

Hal ini juga menandakan dukungan kuat dari Presiden terhadap upaya peningkatan kualitas gizi masyarakat melalui program MBG.

Hingga kini, program Makan Bergizi Gratis telah berjalan selama sekitar 10 hari dan telah diimplementasikan di 31 provinsi di Indonesia.

Dalam pelaksanaannya, terdapat 238 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi untuk memproduksi makanan bergizi bagi para penerima manfaat.

Program ini menjadi salah satu upaya nyata pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di bidang pemenuhan gizi.

Baca Juga:
Soroti Kemendiktisaintek yang Mengaku Siap Jalankan Wacana Kampus Kelola Tambang, Yustinus Prastowo: Asem Tenan!

Pada periode awal pelaksanaan program, yakni Januari hingga April 2025, MBG menargetkan sebanyak 3 juta penerima manfaat.

Langkah ini diharapkan dapat menjadi awal yang baik untuk mencapai target yang lebih besar pada tahap berikutnya.

Meskipun program MBG masih jadi pro dan kontra di tengah masyarakat, namun program tersebut tentunya punya tetap memberikan manfaat kepada penerimanya, dalam hal ini siswa sekolah.

Dengan adanya tambahan anggaran dan percepatan pelaksanaan, program ini diharapkan mampu memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat di berbagai daerah. (*/Risco)

...

Artikel Terkait

wave

Sekjen Gerindra Soal Hal yang Akan Dibahas Presiden Prabowo Jika Bertemu Megawati: Buat Rakyat dan Bangsa

Ahmad Muzani selaku Sekjen Partai Gerindra memberikan penjelasan terkait rencana pertemuan Presiden RI, Prabowo dengan Megawati

Andi Arief Puji Pemerintahan Presiden Prabowo Jelang 100 Hari Pimpin Indonesia: Setidaknya Tidak Memberangus Demokrasi

Andi Arief memberikan pujian terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto jelang 100 hari bekerja memimpin Indonesia

Soroti Kemendiktisaintek yang Mengaku Siap Jalankan Wacana Kampus Kelola Tambang, Yustinus Prastowo: Asem Tenan!

Yustinus Prastowo memberikan tanggapannya terkait pihak Kemendiktisaintek yang setuju dengan wacana kampus mengelola tambang

Mahfud MD Heran Pemagaran Laut Tangerang Belum Ditindak Sebagai Kasus Pidana: Padahal Jelas Merampas Ruang Publik

Mahfud MD merasa heran karena kasus pemagaran laut di Tangerang belum ditindak sebagai kasus pidana, hanya ditindak secara administrasi

Usai Viral, WNA China yang Selipkan Uang di Paspor Agar Lolos Pemeriksaan Imigrasi Bandara Soetta Malah Minta Maaf, Kenapa?

Video viral WNA menyelipkan uang di paspor di Bandara Soetta. Klarifikasi Ditjen Imigrasi dan fakta CCTV dijelaskan.

Berita Terkini

wave

Akun FB Anonim Ungkap Kuasa Staff Mengatur Proyek di RSUD Undata Palu, Indrawati: Itu Fitnah

Nama Indrawati diungkap akun FB anonim sebagai pengatur proyek di RSUD Undata, disebut sebagai penentu rekanan sekaligus pengumpul fee.

KLH Tegas Tangani Kasus Impor Limbah B3 PT Esun, Pastikan Penegakan Hukum dan Perlindungan Lingkungan

KLH tindak impor limbah B3 ilegal PT Esun di Batam, tekankan bahaya kesehatan, lingkungan, dan komitmen Konvensi Basel.

Forensik Ungkap Luka di Tubuh AR (8) yang Ditemukan Tewas di Kamar Kos Jakarta Utara

Polisi dan RS Polri ungkap hasil forensik kematian AR (8) di kos Penjaringan, dengan luka serius dan investigasi lanjutan.

Tragedi Cakung: Suami Bakar Istri hingga Tewas, Diduga Konsumsi Narkoba saat Ditangkap

Seorang pria di Cakung membakar istrinya hingga tewas karena masalah sepele, diduga dalam pengaruh narkoba.

Menhut Perketat Pengawasan Izin Kawasan Hutan Demi Seimbangkan Ekonomi dan Kelestarian Alam

Menhut Raja Antoni tegaskan pengawasan ketat izin hutan agar pembangunan tetap selaras dengan pelestarian lingkungan.


See All
; ;