Keracunan Massal di Bima! 56 Warga Dirawat Usai Hadiri Hajatan Doa Tujuh Bulanan, Soto dan Rujak Diduga Penyebabnya

Ilustrasi. 56 warga di Kecamatan Sape Bima keracunan setelah makan soto dan rujak dalam hajatan doa tujuh bulanan.
Ilustrasi. 56 warga di Kecamatan Sape Bima keracunan setelah makan soto dan rujak dalam hajatan doa tujuh bulanan. Source: Foto/Pixabay

Bima, gemasulawesi - Warga dari tiga desa di Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, mengalami kejadian yang mengejutkan. 

Sebanyak 56 orang dilaporkan keracunan massal setelah menyantap hidangan dalam acara hajatan doa tujuh bulanan. Kejadian tersebut langsung menarik perhatian warga setempat dan pihak berwenang.

Menurut Camat Sape, M. Akbar Musa, acara tersebut diadakan pada Minggu, 26 Januari 2025, sekitar pukul 16.30 Wita di Desa Sangia, dan hidangan utama yang disajikan meliputi soto ayam dan rujak. 

Tak lama setelah makan, sejumlah warga mulai merasakan gejala yang mengkhawatirkan, seperti mual, muntah, sakit kepala, dan perut panas. Mereka pun segera dilarikan ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis pada Senin, 27 Januari 2025 dini hari. 

Baca Juga:
Direktur PT Parq Ubud Partners Terlibat Kasus Alih Fungsi Lahan Sawah yang Dilindungi Negara, Ini Langkah Tegas Polda Bali

“Sekitar pukul 01.30 Wita, 56 orang sudah datang ke Puskesmas dengan gejala keracunan,” ungkapnya.

Meskipun beberapa korban mulai membaik dan telah pulang ke rumah, namun enam orang masih menjalani perawatan intensif di Puskesmas. 

Pihak berwenang hingga kini belum dapat memastikan dengan pasti makanan mana yang menyebabkan keracunan massal tersebut. Namun, dugaan sementara mengarah pada soto ayam sebagai penyebab utama. 

"Kami menduga keracunan berasal dari soto ayam, meskipun beberapa korban juga mengaku mengalami gejala setelah makan rujak," kata Akbar Musa. 

Baca Juga:
Heboh! ODGJ Mendadak Masuk di Jalur Kereta Cepat Whoosh Karawang Padalarang, Begini Klarifikasi dari PT KCIC

Ia juga menambahkan bahwa pihaknya akan terus melacak sumber keracunan tersebut dengan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Keracunan massal ini melibatkan warga dari Desa Sangia, Naru, dan Bugis, yang merupakan daerah di sekitar Kecamatan Sape. 

Corak kejadian ini cukup mengejutkan karena para korban berasal dari berbagai kalangan usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. 

Beberapa korban bahkan mengeluhkan kondisi mereka yang lemas, mual, dan pusing setelah mengonsumsi hidangan yang sama. 

Baca Juga:
Lima Packing House Rekomended Parigi Moutong yang Wajib Petani Durian Kunjungi

Saat ini, pihak Puskesmas dan pemerintah setempat tengah bekerja sama dengan aparat kesehatan untuk menangani sisa korban dan memastikan perawatan yang optimal.

Dalam langkah tegas untuk mencegah kejadian serupa, pihak berwenang juga melakukan investigasi lebih lanjut terhadap penyedia makanan tersebut. 

Pihak kesehatan setempat kini bekerja sama untuk melacak sumber keracunan dan mengidentifikasi penyebab pasti dari kejadian yang meresahkan ini. 

Pemerintah setempat mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih makanan, terutama dalam acara hajatan yang melibatkan banyak orang.

Baca Juga:
Guntur Romli Puji TNI AL yang Sukses Bongkar 13 KM Lebih Pagar Laut di Tangerang: TNI Bersama Rakyat Kuat

Penyelidikan yang tengah dilakukan diharapkan dapat memberikan kepastian kepada warga terkait penyebab pasti keracunan massal ini. 

Sementara itu, masyarakat di sekitar Kecamatan Sape diminta untuk segera melaporkan jika ada kejadian serupa atau gejala keracunan lainnya yang mencurigakan. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave

Direktur PT Parq Ubud Partners Terlibat Kasus Alih Fungsi Lahan Sawah yang Dilindungi Negara, Ini Langkah Tegas Polda Bali

Pembangunan vila di zona pertanian Ubud dihentikan, direktur Parq Ubud dijerat pasal tegas soal alih fungsi lahan.

Heboh! ODGJ Mendadak Masuk di Jalur Kereta Cepat Whoosh Karawang Padalarang, Begini Klarifikasi dari PT KCIC

ODGJ masuk jalur kereta cepat Whoosh, perjalanan terganggu. KCIC lakukan evakuasi cepat dan tingkatkan keamanan.

Lima Packing House Rekomended Parigi Moutong yang Wajib Petani Durian Kunjungi

Jangan sampai kalian salah pilih Packing House saat menjual durian hasil panen di kebun, berikut lima PH rekomended yang wajib kamu datangi

Susi Pudjiastuti Soroti Upaya Penyelundupan 22 Ekor Penyu di Buleleng: Dari Dulu Bali Jadi Tempat Perdagangan Penyu

Susi Pudjiastuti menyoroti adanya upaya penyelundupan puluhan ekor penyu di Buleleng Bali, begini tanggapan dari Susi

BPBD Gorontalo Utara Menggelar Kesiapsiagaan Penanganan Bencana Banjir yang Melanda Beberapa Wilayah

Kesiapsiagaan penanganan bencana banjir yang melanda beberapa wilayah diadakan oleh BPBD Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.

Berita Terkini

wave

Tragedi Cakung: Suami Bakar Istri hingga Tewas, Diduga Konsumsi Narkoba saat Ditangkap

Seorang pria di Cakung membakar istrinya hingga tewas karena masalah sepele, diduga dalam pengaruh narkoba.

Menhut Perketat Pengawasan Izin Kawasan Hutan Demi Seimbangkan Ekonomi dan Kelestarian Alam

Menhut Raja Antoni tegaskan pengawasan ketat izin hutan agar pembangunan tetap selaras dengan pelestarian lingkungan.

Kemenkeu Buka Blokir Anggaran Rp168,5 Triliun untuk Dukung Program Prioritas dan Operasional K/L

Kementerian Keuangan buka blokir anggaran untuk program prioritas, operasional K/L, dan percepatan penyerapan belanja negara.

Kebijakan Penempatan Dana Rp200 Triliun Mulai Berdampak, Purbaya: Likuiditas Meningkat, Ekonomi Bergerak

Menkeu Purbaya yakin penempatan dana di lima bank berhasil dorong likuiditas, turunkan bunga, dan gerakkan ekonomi.

Bahlil Tekankan Loyalitas Kader Golkar: Kawal Program Presiden, Jangan Jauh dari Rakyat

Ketum Golkar Bahlil minta kader dukung program Presiden, susun anggaran pro rakyat, dan hadir di tengah masyarakat.


See All
; ;