Inilah Akibat Bank BUMN Lambat Merespon Penurunan Suku Bunga

<p>Ket Foto: Ilustrasi foto tumpukan uang (Foto/Pixabay/Bank)</p>
Ket Foto: Ilustrasi foto tumpukan uang (Foto/Pixabay/Bank)

Ekonomi, gemasulawesi – Pada belakangan ini para regulator dan juga pembuat kebijakanyang juga termasuk Bank Indonesia atau BI mulai geregetan karena seluruh bank sangat lambat dalam merespons proses penurunan pada suku bunga.

Bank milik Badan Usaha Milik Negara atau BUMN yang pada akhirnya saat ini menurunkan suku bunga kreditnya.

Beberapa bank milik BUMN ini melakukan pemangkasan suku bunga dengan acuan BI-7DRRR menuju ke angka 3,50 persen dan hal ini terjadi pada bulan Februari 2021.

Baca juga: Sesar Palu Koro Paling Berbahaya Saingi Sesar Palolo Graben di Sulawesi Tengah

Penurunan suku bungan selalu beracuan pada suatu suku bunga pada kredit bank.

Namun belakangan, bank telah mulai mencoba menurunkan suku bunganya dengan menggunakan dasar kredit (SBDK) untuk respons cepat.

Bank BUMN ini diantara adalah bank BRI, bank BNI, bank Mandiri, dan juga bank BTN.

Baca juga: Harga Jual Minyak Goreng di Parigi Moutong Masih di Atas Rp 14 Ribu

Direktur Utama BRI yaitu Sunarso telah mengungkapkan bahwa penurunan suku bunga ini bisa dilakukan karena adanya suatu beban pada biaya dana yang tengah menurun.

Berikut ini merupakan suku bunga di setiap segmen kredit:

  1. Segmen korporasi

Pada saat ini keempat bank BUMN telah menurunkan suatu  SBDK menuju ke level serupa dan juga pada segmen ini suku bunga dasar kredit bernilai sebesar 8 persen.

  1. Segmen ritel

Pada segemn ritel juga terjadi suatu penurunan seperti segmen sebelumnya dan menurunkan SBDK ritel hanya dnegan 8,25 persen.

Baca juga: Tahun 2023 Apartemen akan Menjadi Pilihan Warga Indonesia

  1. Segmen mikro

Pada segmen mikro ini terdapat sedikit perbedaan yaitu pada bank BRI yang telah memangkas SBDK suatu kredit mikronya menjadi 14 persen, begitu juga dengan Bank Mandiri yang telah memangkas SBDK dengan mencapai angka 11,25 persen.

  1. Segmen konsumer KPR

Pada segmen konsumer KPR ini sama seperti segmen korporasi dan juga ritel karena semua bank BUMN telah memangkas SBDK pada segmen ini dan hanya menjadi 7,25 persen.

  1. Segmen konsumer non-KPR

Pada segemen konsumer non-KPR ini sedikit berbeda karena segmen ini sedikit lebih tinggi dari KPR yaitu pada kredit konsumer non KPR ini di keempat bank menjadi 8,75 persen. (*/Riski Endah Setyawati)

Editor: Muhammad Azmi Mursalim

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News

...

Artikel Terkait

wave

Inilah Penyebab Harga Emas Anjlok 2 Persen

Ada beberapa penyebab dari harga emas akhir-akhir semakin anjlok bahkan hingga mencapai angka dua persen pada hari ini.

Penyebab Harga Emas Terus Naik dari Tahun ke Tahun

Inilah beberapa penyebab dari harga emas yang semakin naik dari jaman dahulu hingga sekarang yang terus meningkat.

Update Harga Perhiasan Emas 22 Maret 2023: Mulai Dari Rp 410 Ribu

Pada hari ini Rabu, 22 Maret 2023 kalian bisa membeli dan mendapatkan perhiasan emas hanya dengan harga mulai Rp 410 ribu.

Harga Emas Dunia Melemah: Simak Faktor Penyebabnya

Pada saat ini harga emas dunia sedang melemah, hal ini tentunya ada penyebab dan juga faktornya. simak beberapa faktornya berikut ini.

Perbankan Global Terancam Jatuh: Harga Emas Tembus 2.000 Dolar

Pada saat ini perbankan global terancam terjatuh karena harga emas yang mencapai harga 2.000 dolar pada belakangan ini.

Berita Terkini

wave

Janggal, Kejati Sulteng Belum Tetapkan Tersangka Dalam Kasus Dugaan Gratifikasi 500 Juta Tiga Proyek Jalan di Parigi Moutong

Sudah disita Kejati ratusan juta dana dugaan hasil gratifikasi, tapi anehnya belum ada tindaklanjut dari pihak kejaksaan.

Jadi Debut Bunda Corla di Layar Lebar, Inilah Sinopsis Mertua Ngeri Kali, Film Drama Komedi yang Lucu sekaligus Menyentuh Hati

Mertua Ngeri Kali adalah film drama komedi yang menghibur sekaligus menyentuh hati, dibintangi Bunda Corla yang kocak

Menyoroti Misteri dan Kepercayaan seputar Gunung Merbabu, Inilah Sinopsis Film Horor Kuncen

Kuncen adalah film horor yang akan hadir di bioskop November mendatang, membawa kisah seputar mitos di Gunung Merbabu

PT Bukit Asam Catat Produksi dan Penjualan Batu Bara Tumbuh, Optimis Hadapi Tekanan Pasar Global

PTBA mencatat produksi 35,90 juta ton hingga kuartal III-2025, didukung efisiensi, penjualan meningkat, permintaan pasar kuat.

Polresta Samarinda Tangkap 10 Tahanan Kabur, Polisi Terus Memburu Lima Buronan dan Tingkatkan Keamanan Sel

Polresta Samarinda berhasil menangkap 10 tahanan kabur, sementara lima lainnya masih diburu dengan penguatan sistem keamanan.


See All
; ;