Mabuk Cap Tikus, Kasus Pembunuhan di Poso Terungkap

<p>Ilustrasi</p>
Ilustrasi

Berita Sulawesi Tengah, gemasulawesi – Mabuk berat konsumsi cap tikus, Kepolisian Resort Poso, Sulawesi Tengah, berhasil mengungkap kasus pembunuhan pria berinisial EP, warga Desa Watutawu, Kecamatan Lore Peore, Kabupaten Poso.

EP ditangkap penyidik Polres Poso dan langsung diduga terlibat kasus pembunuhan dua perempuan, yakni nenek Dince Tope alias Mama Andri 51 tahun, dan cucunya Klearista Walili 3 tahun. Warga Desa Watutawu, Kecamatan Lore Peore, pada Minggu malam 26 Juni 2022.

Kapolres Poso AKBP. Rentrix Ryaldi Yusuf, dikonfirmasi melalui telepon, mengatakan pelaku yang masih memiliki hubungan keluarga dengan kedua korban itu, kini telah ditangkap di Mapolres Poso untuk penyelidikan lebih lanjut.

Menurut dia, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, tersangka mengaku di depan penyidik berani melakukan tindak pidana karena mabuk usai mengonsumsi minuman keras Cap Tikus (CT).

Baca: Usai Bunuh Bayinya, Seorang Ibu di Jawa Timur Malah Pergi Gathering

“Pelaku kami tangkap, dia mengaku tega menyiksa karena dalam pengaruh alkohol,” ucap Rentrix, Senin 27 Juni 2022.

Ia menjelaskan, saat kejadian pelaku tidak hanya mabuk tapi juga emosional dan mengejar korban Dince Tope atau Mama Adri secara berat karena masalah keluarga atau ekonomi.

Dihadapan penyidik, pelaku mengakui korban, Dince Tope, pelaku kerap ditegur oleh korban karena tidak punya penghasilan dan hanya bisa menghabiskan uang.

“Alasannya sementara EP emosi saat minta uang. Pelaku yang tidak bekerja sering meminta uang kepada korban yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja sebagai guru, untuk membeli cap tikus. Saat kejadian, pelaku meminta uang untuk membeli cap tikus, namun korban tidak memberikannya, sehingga pelaku membunuh korban,” jelas Kapolres.

Polres Poso juga membenarkan bahwa kematian dua warga tersebut murni tindak pidana kekerasan dan tidak ada kaitannya dengan DPO kelompok MIT, sebagaimana diberitakan luas terkait terduga pelaku orang tak dikenal (OTK). (*/Ikh)

Baca: Sukseskan Pilkades Serentak di Parigi Moutong Terapkan Prokes Ketat

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News

...

Artikel Terkait

wave

Anggota TNI Dikeroyok Juru Parkir Liar di Makassar Usai Belanja

Anggota TNI di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, dikeroyok sejumlah juru parker liar, empat pelaku dari pengeroyokan itu akhirnya

Pasca Selingkuhi Istri Rekan, AKP ZA Dimutasi Dari Polres Way Kanan

Pasca selingkuhi istri rekan sendiri, kini Ajun Komisari Polisi (AKP) ZA telah dimutasi dari posisinya sebagai Kepala

Usai Bunuh Bayinya, Seorang Ibu di Jawa Timur Malah Pergi Gathering

Usai bunuh bayinya, diketahui seorang ibu inisial ES malah pergi ikut gathering suami ke Yogyakarta, bayi laki-laki berusia lima bulan

Kuasa Hukum Dito Mahendra Beberkan Alasan Nikita Mirzani Dilaporkan

Kuasa hukum Dito Mahendra, Yafet Rissy beberkan alasan kliennya akhirnya melaporkan Nikita Mirzani ke Polresta Serang

Selingkuhi Istri Rekan, Kasat Lantas Polres Way Kanan Digerebek Warga

Selingkuhi istri rekan, oknum perwira polisi AKP ZA yang menjabat sebagai Kasatlantas Polres Way Kanan, Lampung,

Berita Terkini

wave

TNI AL dan BI Resmi Lepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 di Sulawesi Tengah

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 memastikan distribusi rupiah layak edar di wilayah 3T, wujud sinergi TNI AL dan BI.

Ribuan Ojol Gelar Aksi di DPR, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa

Aksi ribuan pengemudi ojol di DPR/MPR dikawal 6.118 personel. Massa sampaikan tujuh tuntutan, termasuk revisi RUU.

Pemohon Minta MK Hapus Kolom Agama dari KTP dan KK

Pemohon minta hapus data agama di KTP dan KK karena risiko diskriminasi dan pelanggaran hak asasi warga.

KPK Ungkap Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pansus DPR Soroti Pembagian Tambahan yang Menyimpang

KPK dan DPR mengusut dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, termasuk jual beli kuota dan pelanggaran aturan pembagian.

KPK Benarkan Pengembalian Uang oleh Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

KPK mengonfirmasi pengembalian dana oleh Khalid Basalamah terkait kuota haji, serta ungkap kerugian negara capai Rp1 triliun.


See All
; ;