Deretan Aksi Go Green Coldplay dalam Tur Dunia, Selamatkan Bumi dari Satu Panggung

<p>Coldplay selalu melakukan aksi Go Green di setiap tur dunia (Foto/Coldplay) </p>
Coldplay selalu melakukan aksi Go Green di setiap tur dunia (Foto/Coldplay)

Internasional, gemasulawesi – Dalam tur dunia mereka, Coldplay tidak hanya menghibur penggemar dengan musiknya, tetapi juga mengajak seluruh penonton untuk peduli dan beraksi dalam menyelamatkan bumi atau aksi Go Green.

Coldplay mengumumkan tur konser mereka yang bertajuk ‘Music of the Spheres World Tour’ Stadion Utama Gelora Bung Karno di Jakarta, 15 November 2023 mendatang.

Baca Juga : Temukan Keajaiban Alam dan Belajar Seru di Eco Green Park, Taman Wisata Edukasi yang Menginspirasi Jiwa Pencinta Alam

Coldplay, setelah absen beberapa tahun dari konser, berkomitmen untuk membuat tur mereka se-ramah lingkungan mungkin, sebagai bagian dari upaya mereka untuk memperkecil dampak lingkungan yang dihasilkan dari industri musik, dan menunjukkan kesadaran terhadap isu lingkungan yang semakin mendesak.

Coldplay mengedepankan tiga prinsip sustainability untuk mengurangi dampak lingkungan dari tur konser mereka, yaitu Reduce (mengurangi), Reinvent (menciptakan kembali), dan Restore (memulihkan).

Baca Juga : Ternyata Piala Dunia Qatar 2022 Akan Menjadi Piala Dunia Terakhir Beberapa Pesepak Bola Ini

Ketika Coldplay memberikan wawancara dengan BBC dan membicarakan ambisi mereka untuk membuat tur konser yang lebih ramah lingkungan, mereka merasa bahwa itu hanyalah sebuah candaan yang lucu dan tidak realistis.

Namun, hal yang mengejutkan terjadi setelah wawancara tersebut, ketika banyak penemu dan inventor menghubungi mereka dengan ide-ide yang inovatif. 

Baca Juga : Update Harga Perhiasan Emas 22 Maret 2023: Mulai Dari Rp 410 Ribu

Chris Martin mengungkapkan, mereka banyak menerima telepon dari para inventor yang mengatakan bahwa mereka menciptakan teknologi baru, seperti lantai yang menghasilkan energi saat kita melompat-lompat, dan baterai yang dapat digunakan untuk menghasilkan listrik.

“Kami sangat terkesan dengan kreativitas mereka dan siapa tahu ide tersebut dapat diimplementasikan di tur konser kami yang akan datang,” sebutnya.

Baca Juga : Xiaomi Smart Band 8, Gelang Pintar Terbaru dari Xiaomi yang Punya 150 Mode Berbeda Serta Bisa Menyelam Hingga Kedalaman 50 Meter!

Beberapa cara yang dilakukan Chris Martin dkk adalah sebagai berikut :

Tidak Gunakan Jet Pribadi

Coldplay tidak lagi mengandalkan jet pribadi untuk perjalanan mereka.

Mereka telah berkomitmen untuk menggunakan penerbangan komersial sebanyak mungkin, dan hanya akan menggunakan pesawat sewaan jika sangat diperlukan.

Selain itu, mereka berencana untuk membayar lebih untuk menggunakan bahan bakar penerbangan yang lebih ramah lingkungan, yang diproduksi dari sumber limbah terbarukan.

Baca Juga : BKPM: Investasi Green Energy di Kaltara Harus Libatkan UMKM

Tidak hanya itu, Coldplay juga berusaha untuk menggunakan kendaraan listrik selama perjalanan di darat.

Panel Surya di Panggung

Coldplay merancang desain panggung yang mengakomodasi ketersediaan sumber daya lokal di setiap lokasi konser.

Upaya ini dilakukan untuk mengurangi penggunaan energi yang boros untuk transportasi material panggung dari tempat lain.

Baca Juga : Keren Abis! Atta Halilintar Koleksi Kemewahan Miliaran Rupiah dengan Vespa Bachetta 1949 Berjuluk Green Hornet

Ketika tiba di lokasi konser, Coldplay tak hanya memasang panel surya di atas panggung, lantai stadion, dan area sekitarnya, tetapi mereka juga memilih bahan ringan, rendah karbon, dan dapat didaur ulang untuk membangun panggung.

Beberapa bahan yang digunakan termasuk bambu dan baja daur ulang, yang memastikan bahwa panggung tetap berfungsi setelah tur selesai dan memberikan dampak positif bagi lingkungan.

Gelang LED dan Confetti Bisa Terkompos

Tampil beda dengan ciri khasnya, konser Coldplay kini memperkenalkan gelang LED ikonik mereka yang telah naik kelas menjadi lebih ramah lingkungan.

Terbuat dari bahan nabati 100% yang dapat dikompos, gelang tersebut membuktikan komitmen Coldplay untuk menjaga lingkungan dan planet.

Melalui pengurangan produksi gelang LED ikonik hingga 80 persen, mereka berharap dapat membawa perubahan yang signifikan dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Selain itu, mereka juga akan mengumpulkan gelang bekas untuk disterilkan dan diisi ulang dayanya setelah setiap konser, sehingga memastikan penggunaan sumber daya yang lebih efisien dan berkelanjutan.

Hal ini memastikan penggemar dapat mengenakan gelang LED sepanjang tur tanpa menimbulkan kerusakan pada lingkungan.

Bahkan konfeti yang biasanya sulit diurai, kini diproduksi dengan bahan daur ulang yang dapat diurai dengan mudah, sehingga konser Coldplay dapat tetap memukau para penonton tanpa merusak bumi kita.

Satu Tiket Satu Pohon

Sebagai bentuk komitmen untuk membantu mengurangi dampak karbon yang tidak bisa dihindari dari tur konser, Coldplay memiliki program menarik untuk para penontonnya.

Setiap penonton yang hadir dalam konser akan berkontribusi dalam penanaman pohon, di mana setiap penonton akan ditanami setidaknya satu pohon.

Penanaman pohon dilakukan di berbagai tempat seperti California, Haiti, Rumania, dan Brasil, dengan harapan bahwa penanaman pohon tersebut akan membantu mengimbangi karbon yang dihasilkan selama tur konser.

Tidak Boleh Ada Plastik

Coldplay tidak hanya memikirkan hiburan bagi para penggemarnya dalam konser, tetapi juga turut prihatin dengan masalah sampah yang terjadi di seluruh dunia.

Dalam upaya untuk meminimalkan dampak negatif dari konser, Coldplay telah memutuskan untuk menekan produksi sampah di setiap konsernya dan mempromosikan praktik daur ulang.

Mereka bahkan berkolaborasi dengan tempat penyelenggara konser untuk memastikan penghindaran penggunaan botol plastik sekali pakai.

Alih-alih menggunakan botol plastik, air minum akan disajikan dalam kemasan yang ramah lingkungan dan dapat digunakan ulang, sehingga mendorong praktik keberlanjutan yang lebih baik.

Dengan tindakan ini, Coldplay membuktikan bahwa mereka adalah band yang bertanggung jawab dan peduli terhadap lingkungan.

Selain itu, penjualan merchandise pun tidak akan menggunakan plastik, sehingga jumlah sampah plastik yang dihasilkan dapat dikurangi secara signifikan. (*/YN) 

 

 

...

Artikel Terkait

wave

Ferrari Membangun Pembangkit Listrik Matahari Megah di Dua Kota, Revolusi Energi Bersih Dimulai!

Ferrari baru-baru ini mengumumkan rencananya untuk membangun sebuah pembangkit listrik matahari megah di dua kota sekaligus, sebagai bagian dari upaya untuk mempercepat peralihan dari energi fosil ke energi terbarukan.

Pasca Dinobatkan, Ini Tugas Baru Raja Charles III sebagai Kepala Negara dan Pemimpin Bangsa Inggris

Setelah upacara penobatan yang mengesankan, Raja Charles III resmi memulai tugas barunya sebagai kepala negara dan pemimpin bangsa Inggris.

Dibongkar Freddy Numberi: Plot Jahat Kolonialisme dalam Sejarah Papua yang Membuat Separatisme Berkembang Biak

Selama ini, konflik di Papua seringkali dianggap sebagai masalah separatisme semata. Namun, baru-baru ini Freddy Numberi, seorang tokoh Papua yang juga mantan anggota TNI-Polri menyebut adanya plot jahat kolonialisme dalam sejarah Papua.

Tesla Tetap Pegang Tahta Mobil Listrik Dunia, BYD dari China Membuntuti Ketat

Dalam beberapa tahun terakhir, Tesla masih tetap memimpin pasar mobil listrik global dengan penjualan yang terus meningkat, pesaingnya dari China, BYD kini mengejar ketat dengan mengalami pertumbuhan yang pesat dalam penjualan mobil listrik.

Polisi New York Gunakan Mobil Listrik untuk Patroli, Kapan Gantian Indonesia?

Terbaru, tahun 2023 Departemen Kepolisian New York memutuskan untuk membeli sekitar 100 unit kendaraan listrik Mustang Mach-E untuk petugas patroli mereka.

Berita Terkini

wave

Inilah Sinopsis Film Laga Komedi Si Paling Aktor: Mengusung Konsep Unik Syuting di Dalam Syuting

Si Paling Aktor adalah film laga komedi yang mengusung konsep unik berupa syuting di dalam syuting, dan inilah sinopsisnya

Ada Oknum Pimpinan DPRD Disebut Bekingi Kades Sipayo Akibatkan Surat Bupati Jadi Teguran Ringan

Janggal surat teguran bupati Parigi Moutong hanya bersifat administratif disebut-sebut akibat adanya intervensi dari oknum pimpinan DPRD.

Aneh, Abaikan Potensi Pidana, Bupati Parigi Moutong Hanya Berikan Sanksi Administratif Surat Teguran Ringan pada Kades Sipayo

Surat teguran Bupati Parigi Moutong, Erwin Burase untuk Kades Sipayo tersebut sama sekali tidak menyinggun terkait potensi sanksi pidana.

MRT Jakarta Kembali Layanan Penuh Rute Lebak Bulus-Bundaran HI Pasca Kerusuhan

MRT Jakarta kembali operasikan rute penuh setelah memastikan keamanan, meskipun Stasiun Istora Mandiri terdampak kerusakan akibat aksi.

Propam Polri Ungkap Identitas Anggota Brimob dalam Insiden Ojol Tewas, Tujuh Dinyatakan Langgar Etik

Polri ungkap identitas Brimob pengemudi rantis dalam insiden Affan. Tujuh anggota langgar etik, jalani penempatan khusus 20 hari.


See All
; ;