Internasional, gemasulawesi – Sejak hari Selasa dini hari waktu Gaza, gencatan senjata antara Hamas dengan Israel resmi diperpanjang selama 2 hari.
Perpanjangan gencatan senjata ini disebut-sebut untuk pengembalian dan pembebasan jumlah yang lebih banyak sandera dan juga tahanan dari kedua belah pihak (Hamas dan Israel) yang selama ini ditawan masing-masing pihak ke keluarganya masing-masing, baik Hamas maupun Israel.
Salah satu pentolan pejuang Hamas, Ghazi Hamid, menyatakan jika kesepakatan perpanjangan ini telah dituliskan dan ada dalam perjanjian antara Hamas dengan Israel yang dimediasi beberapa negara.
Baca: Gencatan Senjata Diperpanjang, Warga Palestina Akui Menginginkan Permanen
Menurut laporan, perpanjangan gencatan senjata untuk jeda kemanusiaan disepakati lantaran kedua belah pihak yang berperang setuju melepaskan lebih banyak tahanan maupun sandera.
Hamid menuturkan jika kemungkinan tertulis dalam perjanjian gencatan senjata jika Hamas membebaskan lebih banyak sandera, maka akan ada lebih banyak hari gencatan senjata.
Namun, dia juga berharap jika gencatan senjata ini dapat terus diperpanjang hingga akhir atau permanen.
Baca: Kabar Baik, Gencatan Senjata Antara Hamas dengan Penjajah Israel Diperpanjang 2 Hari Lamanya
Harapan itu juga mendapatkan dukungan dari berbagai pihak seperti Qatar, Mesir dan juga beberapa negara barat.
Dalam kesepakatan awal pekan lalu, baik Hamas maupun Israel sepakat untuk menerapkan gencatan senjata selama 4 hari.
Gencatan senjata ini akan dilangsungkan hingga hari Kamis, tanggal 30 November 2023.
Baca: Tuai Protes, Akankah Gencatan Senjata Hamas dan Penjajah Israel Hasilkan Perdamaian Abadi?
Qatar sebagai mediator kesepakatan gencatan senjata ini menyampaikan gencatan senjata diperpanjang setelah mendapatkan tawaran baru dari Hamas.
Tawaran yang dimaksud adalah pembebasan lebih banyak sandera.
Di kesepakatan awal gencatan senjata, Israel dan Hamas memang setuju untuk mempertimbangkan gencatan senjata jika ada pembebasan sandera lebih banyak lagi.
Israel dan Hamas setuju akan ada tambahan 1 hari gencatan senjata untuk setiap pembebasan 10 sandera tambahan.
Hamas disebutkan akan ada 20 sandera yang dibebaskan untuk 2 hari mendatang.
Jika di sisi Palestina, maka itu akan ada 60 warga Palestina yang akan dilepaskan dari penjara-penjara Israel.
Baca: Semakin Banyak yang Datang, Mengenal Pengungsi Rohingya dan Alasan Mereka Menuju ke Indonesia
Gencatan senjata ini diberlakukan setelah 48 hari Israel melancarkan serangannya ke Palestina yang menimbulkan banyak korban jiwa.
Belasan ribu warga Palestina meninggal dengan banyak yang lainnya yang hilang.
Banyak bangunan di Palestina yang hancur akibat dibombardir Israel bahkan hingga rumah sakit dan sekolah.
Kamp-kamp pengungsian juga tidak luput dari serangan mereka.
Selama gencatan senjata diberlakukan, Israel dilaporkan masih menyerang Gaza dan Tepi Barat. (*/Mey)