Internasional, gemasulawesi – Pada hari Senin tanggal 27 November 2023 waktu setempat, Qatar yang dikenal sebagai mediator untuk gencatan senjata antara Hamas dengan Israel menyatakan jika kesepakatan telah dicapai untuk menambah gencatan senjata selama 2 hari.
Gencatan senjata yang diperpanjang ini untuk melanjutkan jeda kemanusiaan setelah 7 minggu terakhir terjadi peperangan antara Hamas dengan Israel yang telah menewaskan banyak rakyat Palestina dan menghancurkan daerah kantong Palestina.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar kemarin diketahui mengunggah sebuah postingan tentang gencatan senjata antara Hamas dengan Israel dalam platform media sosial X.
Baca: Tuai Protes, Akankah Gencatan Senjata Hamas dan Penjajah Israel Hasilkan Perdamaian Abadi?
“Sebuah kesepakatan telah dicapai untuk memperpanjang gencatan senjata kemanusiaan selama 2 hari di Jalur Gaza,” tulisnya.
Di sisi lain, pejuang Hamas juga menyebutkan pihaknya telah menyetujui perpanjangan gencatan senjata selama 2 hari dengan Qatar dan Mesir, dimana keduanya adalah fasilitator negosiasi tidak langsung antara kedua belah pihak.
“Kesepakatan telah dicapai dengan saudara-saudara yang berada di Qatar dan Mesir untuk memperpanjang gencatan senjata kemanusiaan sementara selama 2 hari lagi, dengan syarat yang sama seperti pada gencatan senjata sebelumnya,” kata salah seorang pejabat Hamas yang tidak disebutkan namanya melalui panggilan telepon kepada salah satu media.
Sebelum pernyataan tersebut dikeluarkan, kepala Badan Informasi Mesir, Diaa Rashwan, menyampaikan bahwa perjanjian perpanjangan telah hampir tercapai.
Dia juga menambahkan itu akan mencakup pembebasan 20 sandera Israel dari antara mereka yang berada di Gaza.
Sebagai imbalannya, sekitar 60 orang tahanan Palestina yang ditawan di penjara-penjara Israel akan dibebaskan.
Baca: Semakin Banyak yang Datang, Mengenal Pengungsi Rohingnya dan Alasan Mereka Menuju ke Indonesia
Gencatan senjata awalnya akan berakhir Senin malam, namun, kini setelah diperpanjang 2 hari, gencatan senjata akan berakhir di hari Rabu malam.
Dengan pembebasan 11 sandera Israel yang terjadi pada hari Senin, negosiasi masih berlangsung untuk pembebasan 33 warga Palestina sebelumnya.
Gencatan senjata yang disepakati pekan lalu adalah penghentian pertama pertempuran dalam 7 minggu sejak tanggal 7 Oktober 2023.
Israel telah memborbardir daerah kantong Palestina dan melancarkan serangan darat di utara.
Lebih dari 15.000 orang terbunuh dan ratusan ribu warga Palestina lainnya mengungsi.
Aksi Israel ini menuai kecaman di seluruh dunia dengan beberapa diantaranya menuntut gencatan senjata permanen dilakukan. (*/Mey)