Internasional, gemasulawesi – Pada hari Senin, tanggal 27 November 2023, gencatan senjata yang dilakukan antara Hamas dengan Israel telah memasuki hari keempat yang sekarang telah ditambah menjadi 2 hari lagi.
Selama kurun waktu 3 hari pertama gencatan senjata dari tanggal 24 November 2023, sekitar 175 orang telah dibebaskan oleh Israel dan juga Hamas.
Untuk perinciannya, yakni sekitar 58 orang yang sebelumnya merupakan mereka yang disandera oleh pejuang Hamas dan 117 lainnya adalah warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.
Menurut laporan, hingga hari ketiga ini, sudah sekitar 39 sandera Israel yang dibebaskan oleh Hamas secara bertahap dalam 3 hari.
Masing-masing terdiri dari 13 orang setiap harinya yang dibebaskan dan dikembalikan.
Para sandera yang dibebaskan oleh pejuang Hamas itu diketahui terdiri atas mereka yang merupakan perempuan, lansia dan juga anak-anak.
Sandera lainnya yang dibebaskan oleh Hamas juga terdiri atas 17 warga negara Thailand, 1 warga Palestina dan 1 warga lainnya yang memiliki kewarganegaraan ganda, yakni Rusia dan Israel.
Dalam pernyataan yang dirilis, Hamas menyatakan jika warga Rusia dan Israel yang bernama Ron Krivoy dibebaskan sebagai respons mereka atas upaya dan usaha dari Presiden Rusia Vladimir Putin.
“Selain itu juga untuk dukungan Vladimir Putin untuk perjuangan Palestina,” katanya.
Dari pihak Israel sendiri hingga hari ke-3, sebanyak total 117 tahanan Palestina yang telah dibebaskan dari Israel dan kembali ke Palestina dari penjara-penjara yang dimilikinya.
Setelah dibebaskan oleh Israel, para tahanan Palestina ini sebagian besar dibawa ke Tepi Barat.
Beberapa lainnya dibawa menuju ke Yerusalem Timur.
Otoritas Palestina sendiri mengungkapkan jika lebih dari 3.200 warga Palestina ditangkap oleh Israel di wilayah Tepi Barat sejak perang meletus kembali di tanggal 7 Oktober 2023.
Berdasarkan kesepakatan yang dilakukan antara Hamas dengan Israel, Hamas harus melepaskan 50 sandera yang terdiri atas perempuan dan anak-anak secara bertahap.
Untuk imbalannya, Israel harus mengembalikan total 150 tahanan Palestina yang mayoritas perempuan dan anak-anak.
Selain itu, kesepakatan gencatan senjata juga mencakup bantuan kemanusiaan berupa ratusan truk pengangkut yang akan masuk ke seluruh wilayah Jalur Gaza tanpa kecuali.
Palestina menyatakan sekitar lebih dari 15.000 orang warganya telah tewas dengan berbagai serangan yang dilakukan oleh Israel hingga waktu terakhir sebelum gencatan senjata dimulai. (*/Mey)