Bencana Hingga Genosida, Ini yang Akan Terjadi Jika Topeng Demokrasi Penjajah Israel Terbongkar

Ket. Foto : Berikut Ini yang Akan Terjadi Jika Topeng Demokrasi yang Selama Ini Dipakai Israel Terbongkar (Foto/X/@UNRWA)
Ket. Foto : Berikut Ini yang Akan Terjadi Jika Topeng Demokrasi yang Selama Ini Dipakai Israel Terbongkar (Foto/X/@UNRWA) Source: (Foto/X/@UNRWA)

Internasional, gemasulawesi – Mesin propaganda Israel telah bekerja keras dalam upayanya untuk menggambarkan kepada dunia sebuah narasi mengenai korbannya.

Dikatakan jika itu dilakukan Israel tanpa lelah mencari dukungan global dengan menggambarkan musuh-musuh Israel sebagai mereka yang tidak memiliki peri kemanusiaan.

Israel juga dikatakan menggambarkan perlawanan Palestina ke Israel di tanggal 7 Oktober 2023 sebagai sebuah tekanan terhadap negara.

Baca Juga: Perang Masih Belum Berakhir, Wanita Hamil di Palestina Menghadapi Mimpi Buruk Ganda

Dan karena itu, mereka dengan terampil meraih kemenangan propaganda dengan memanfaatkan kesempatan untuk menyembunyikan otoritarianisme mereka.

Juga Israel mempertahankan klaim palsu bahwa mereka adalah satu-satunya negara demokrasi liberal di Timur Tengah.

Ilusi Israel sebagai satu-satunya negara demokrasi di Timur Tengah masih terus bertahan, meskipun saat ini pemerintahan sayap kanan saat ini sangat ingin menghancurkan pilar-pilar utama demokrasi, yaitu pemisahan kekuasaan.

Baca Juga: Genosida, Pakar Sebut Propaganda Penjajah Israel Tidak Dapat Mengabaikan Kenyataan Pahit Nakba

Sebelum tanggal 7 Oktober 2023, ada 1 juta warga Israel yang melakukan protes terhadap reformasi peradilan yang sangat ingin disahkan oleh PM Benjamin Netanyahu dalam usahanya untuk mengkonsolidasikan kekuasaannya.

Reformasi ini sendiri bersifat anti-demokrasi yang jika diterapkan akan melengkapi pergeseran Israel ke arah otoritarianisme yang tidak terelakkan.

Beberapa pendapat menyebutkan jika Netanyahu memiliki tujuan tertentu yang khusus mengenai perang yang dilakukan Israel terhadap Palestina sekarang ini.

Baca Juga: Kembali Melakukan Agresi Setelah 2 Tahun, Ini Jumlah Kerugian yang Diderita Gaza Saat Perang Tahun 2021 Lalu

“Netanyahu bertujuan memanfaatkan perang untuk meningkatkan citranya di masyarakat Israel, menggambarkan dirinya sebagai penyelamat dan pahlawan mereka, pelindung yang menyelamatkan ‘umat pilihan Tuhan’ dari teroris,” kata sejumlah pakar yang tidak disebutkan namanya.

Amerika Serikat memiliki sejarah mendukung rezim otoriter yang bersahabat dengan kepentingan dalam dan luar negeri AS.

Dukungan terhadap Israel, terutama selama peristiwa yang dianggap banyak orang sebagai genosida di Gaza, telah mencemari pemerintahan Biden dan pemerintah AS secara keseluruhan.

Baca Juga: Stok Makanan Nyaris Tak Ada, Warga Gaza Dilaporkan Sampai Harus Menggali Bahan Makanan dari Balik Reruntuhan Bangunan

Negara-negara Barat sering menyoroti demokrasi yang diakui Israel untuk membenarkan dukungan mereka.

Narasi tersebut sering menekankan potensi Israel untuk membawa perdamaian dan nilai-nilai demokrasi ke wilayah yang tidak stabil.

Pada akhirnya, negara-negara Barat mungkin akan menyadari kelemahan keyakinan tersebut dan upaya untuk menyebarkan mitos tersebut kepada publik kemungkinan besar akan gagal. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Tewaskan Ilmuwan Terkemuka Dunia Asal Gaza, Penjajah Israel Disebut Juga Berupaya Menghapus Ingatan Upaya Intelektual

Dengan terbunuhnya ilmuwan terkemuka dunia asal Gaza, Israel disebut juga berusaha menghapus ingatan akan upaya intelektual.

Menyedihkan, Ini Mengapa Publik Dunia Tidak Dapat Abai Penargetan Penjajah Israel terhadap Warga Kristen Palestina

Berikut ini merupakan alasan kenapa penargetan Israel terhadap umat Kristen Palestina tidak dapat diabaikan oleh publik dunia.

Perluas Serangan Darat, Ini Deretan Bangunan Milik Warga Sipil di Gaza Selatan yang Dihancurkan Israel

Berikut ini jajaran bangunan-bangunan sipil yang dihancurkan oleh Israel di wilayah Gaza selatan, Palestina.

Ikut Menjadi Korban, Pakar Sebut Penjajah Israel yang Harus Berhenti Mencuci Otak Kaum Anak dan Bukan Palestina

Seorang pakar menyatakan jika Israel-lah yang harus berhenti untuk mencuci otak anak-anak dan bukan Palestina.

Berita Terkini

wave

Ketika Rasa Cinta Berbenturan dengan Aturan Agama, Inilah Sinopsis Film Dilanjutkan Salah Disudahi Perih

Film Dilanjutkan Salah Disudahi Perih akan segera hadir di bioskop Indonesia, menceritakan drama percintaan yang emosional

Antisipasi Konflik, Polresta Ambon Dirikan Pos dan Gelar Patroli Gabungan

Polresta Ambon siagakan personel gabungan, dirikan pos, dan lakukan patroli untuk cegah konflik Kailolo-Kabauw meluas ke wilayah lain.

Dwiarso Budi Santiarto Terpilih Jadi Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial

Hakim Agung Dwiarso Budi Santiarto resmi terpilih sebagai Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial setelah unggul dalam dua putaran pemilihan.

Evakuasi Pekerja Terjebak di Tambang Grasberg Freeport Papua

PT Freeport menghentikan operasi sementara untuk mengevakuasi tujuh pekerja yang terjebak longsor di tambang bawah tanah Grasberg Papua.

Penjarahan Rumah Uya Kuya: Satu Pelaku di Bawah Umur Terlibat, Polisi Amankan Barang Bukti dan Kejar Tersangka Lain

Polisi tangani kasus penjarahan rumah Uya Kuya, libatkan anak di bawah umur, amankan barang bukti, dan buru pelaku lainnya.


See All
; ;