Telah Lama Mendoktrin, Disebutkan Tidak Mengejutkan Melihat Kaum Anak Israel Rayakan Genosida di Palestina

Ket. Foto: Pendapat di Luar Sana Menyebutkan Tidak Mengherankan Melihat Anak-Anak Israel Merayakan Genosida di Palestina (Foto/X/@UNRWA)
Ket. Foto: Pendapat di Luar Sana Menyebutkan Tidak Mengherankan Melihat Anak-Anak Israel Merayakan Genosida di Palestina (Foto/X/@UNRWA) Source: (Foto/X/@UNRWA)

Internasional, gemasulawesi - Pada bulan November lalu, lembaga penyiaran publik Israel, Kan, memposting sebuah video yang menunjukkan anak-anak Israel menyanyikan sebuah lagu.

Yang mengejukan adalah anak-anak Israel tersebut menyanyikannya sebagai perayaan keberlangsungan negara mereka melakukan genosida terhadap warga Palestina.

Namun, setelah mendapatkan reaksi keras dari para pengguna internet, Kan memutuskan menghapus video anak-anak Israel yang kontroversial tersebut.

Baca Juga: Masih Terus Bombardir, Definisi Antisemitisme Menurut IHRA Adalah Menghapus Palestina dari Universitas di Inggris

Diakui jika meskipun kini video itu tidak ditemukan lagi di media sosial manapun, banyak orang di seluruh dunia yang mengakui mereka terkejut melihatnya.

Menurut laporan, anak-anak Israel tersebut menyanyikan tentang menghilangkan bangsa dalam 1 tahun dan melakukannya dengan gembira.

Salah satu aktivis hak asasi manusia Palestina-Kanada, Rifat Audeh, menyatakan, tetapi, jika melihat pada sejarah, maka perayaan genosida yang dilakukan secara terbuka ini adalah sebagai akibat dari doktrin Israel yang terus-menerus dilakukan kepada anak-anak mereka.

Baca Juga: Tewaskan Banyak yang Tidak Berdosa, Disebutkan Ada Kewajiban Moral untuk Menutup Pabrik Senjata Milik Penjajah Israel

“Ini dilakukan untuk memastikan jika anak-anak itu tidak memandang rakyat Palestina sebagai manusia,” katanya.

Disebutkan jika terdapat banyak bukti yang menunjukkan jika Israel melakukan doktrin atau cuci otak yang dimaksudkan untuk menghapus rasa kemanusiaan masyarakat Israel.

“Dan itu telah berlangsung selama berdekade-dekade,” ujarnya.

Baca Juga: Disebutkan Akan Menjadi Tahun Tersulit, Penjajah Israel Dapat Menghadapi Masalah Hukum Paling Serius di 2024

Sarjana Israel Adir Cohen, menganalisis dan menemukan sekitar 1.700 buku anak-anak yang berbahasa Ibrani dan diterbitkan oleh Israel di antara tahun 1967-1985.

Analisisnya itu menemukan jika sebanyak 520 buku semuanya memuat hal-hal yang memalukan dan juga berisikan gambaran negatif tentang Palestina.

“Israel menuliskan jika orang Arab itu adalah orang yang melakukan kekerasan, jahat, pembohong, serakah, bermuka dua dan pengkhianat,” ucapnya.

Baca Juga: Dikecam Komunitas Intenasional, Ini Bagaimana Orang di Seluruh Dunia Lakukan Boikot dan Protes terhadap Penjajah Israel

Sejarawan Andrew Hurley dalam bukunya menuliskan tentang bagaimana Israel mempersenjatai pendidikan Holocaust yang diberikannya kepada anak-anak Israel untuk melawan orang-orang Palestina.

Perdana Menteri Israel saat ini, Benjamin Netanyahu, juga mengklaim bahwa rakyat Palestina-lah yang memberikan ide Holocaust untuk Hitler.

Penelitian yang dilakukan oleh Peled-Elhanan juga menemukan jika buku-buku Israel pada umumnya menyebut jika orang-orang Palestina sebagai teroris. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Membagi Tepi Barat, Penjajah Israel Disebutkan Tidak Boleh Dibiarkan Lakukan Hal yang Sama terhadap Gaza

Israel disebutkan tidak boleh melakukan hal yang sama ke Jalur Gaza seperti yang mereka lakukan kepada Tepi Barat.

Dibombardir, Ini tentang Shuja’iyya yang Disebut Bukan Hanya Sekedar Lingkungan Tetapi Juga Warisan

Berikut ini tentang Shuja’iyya, sebuah lingkungan di Gaza, yang disebutkan bukan hanya sekedar lingkungan namun juga warisan.

Perang Belum Berakhir, Penjajah Israel Disebut Lakukan Pembantaian Terbesar Sejak Nakba

Agresi yang dilakukan Israel sejak awal Oktober disebut adalah pembantaian terbesar sejak Nakba yang terjadi puluhan tahun yang lalu.

Pemboman Tanpa Henti, Perang Palestina Munculkan Istilah Baru Wounded Child No Surviving Family

Perang yang hingga kini masih terjadi di Palestina telah memunculkan istilah baru, yakni Wounded Child No Surviving Family.

Berita Terkini

wave

Dugaan Oknum Bhabinkamtibmas Bekingi Tambang Ilegal: Ujian Serius Bagi Citra Polri di Lambunu

Isu PETI diParigi moutong dibekingi aparat menguat, paska terungkapnya sejumlah nama oknum Bhabinkamtibmas dalam penelusuran sejumlah media

Inilah Sinopsis Film Horor Sengkolo: Petaka Satu Suro, Berdasarkan Mitos Jawa tentang Malam Keramat

Film horor Indonesia yang akan datang, Sengkolo: Petaka Suro, menceritakan kisah gelap dan emosional tentang malam satu suro

Misteri "Orang Besar" di Balik Gusti dan Ripay: Pungli PETI Karya Mandiri Berjalan Mulus?

Dua nama pengumpul fee 12 persen terhadap pelaku PETI di Desa Karya Mandiri hingga saat ini belum tersentuh hukum.

Skandal Nepotisme di Kantor Wakil Bupati Parimo: Proyek Rehab Diduga "Diatur" untuk Keponakan Sendiri

Aroma Nepotisme menguat paska teridentifikasi ponakan Wabup mengerjakan Rehab ruangan wakil bupati Parigi moutong.

Nama Wakapolda Terseret Isu Bekingi PETI di Parigi Moutong, Helmi: Kita So Suruh Tangkap

Nama Wakapolda Sulteng, Brigjen Pol Dr. Helmi Kwarta Kusuma Putra Rauf, S.I.K., M.H., dicatut dalam pusaran PETI di Parigi Moutong.


See All
; ;