Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, Mesir menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza.
Laporan yang sama menyampaikan jika Mesir menegaskan kembali penolakan mereka terhadap pemindahan paksa warga Palestina dari Jalur Gaza.
Diketahui jika Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry, menegaskan jika masalah Palestina harus ditangani melalui kerangka politik yang komprehensif.
Dalam kesempatan yang sama, Menlu Mesir juga menyerukan penetapan kerangka waktu untuk pembentukan negara Palestina.
Menteri Prancis, Stephane Sejourne, yang diketahui mengadakan pertemuan dengan Shoukry, juga menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza.
Dia menyatakan keprihatinannya karena ketegangan yang meningkat di Laut Merah.
Diketahui jika saat ini ketegangan sedang meningkat di Laut Merah dikarenakan serangan yang dilakukan kelompok Houthi terhadap kapal-kapal yang diduga memiliki hubungan dengan penjajah Israel.
Dalam pernyataan sebelumnya, Houthi menegaskan jika alasan mereka melakukan itu dikarenakan solidaritas mereka untuk Gaza yang sedang dilanda perang.
Di sisi lain, untuk melewati blokade Houthi, penjajah Israel kini menggunakan jalur darat untuk melakukan impor barang melalui teluk dan akhirnya melintasi UEA, Arab Saudi, Yordania dan akhirnya ke penjajah Israel.
Akibat blokade yang dilakukan Houthi, Amerika Serikat dan Inggris juga melakukan serangan melalui angkatan darat dan laut.
Hal tersebut menyebabkan kapal-kapal terpaksa menggunakan rute alternatif melewati Tanjung Harapan yang berada di Afrika bagian selatan dan mengelilingi benua Afrika.
Ini membuat perjalanan lebih mahal dan juga memakan lebih banyak waktu.
Baca Juga:
Masih Agresi, Pegawai Sipil Hamas Dilaporkan Kembali Beroperasi di Gaza
Di bulan Desember 2023, terdapat laporan yang menyatakan jika penjajah Israel telah merencanakan jalur darat yang akan membentang dari timur Jazirah Arab ke penjajah Israel.
Meskipun awalnya laporan tersebut belum dikonfirmasi oleh penjajah Israel dan negara-negara Teluk Arab, dalam siaran di salah satu media penjajah Israel minggu ini, terungkap jika kapal-kapal telah menuju Teluk Persia.
Dari sana, mereka akan berangkat dari Dubai yang berada di UEA dan melintasi Arab Saudi serta Yordania.
Setelahnya, kapal-kapal tersebut akan mencapai Jembatan Yordan di penjajah Israel.
Menurut laporan, proses ini adalah uji coba sebelum rute tersebut digunakan secara penuh. (*/Mey)