Kembali Lakukan Penggerebekan di Tepi Barat, Tentara Penjajah Israel Dilaporkan Menahan Jurnalis Perempuan dan Aktivis

Ket. Foto: Tentara Penjajah Israel Menahan Jurnalis Perempuan dan Aktivis dalam Penggerebekan di Tepi Barat
Ket. Foto: Tentara Penjajah Israel Menahan Jurnalis Perempuan dan Aktivis dalam Penggerebekan di Tepi Barat Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, tentara penjajah Israel telah melakukan penggerebekan terhadap puluhan rumah di Tepi Barat dan menahan 20 orang warga Palestina.

Laporan yang sama menyatakan jika 20 warga Palestina yang ditahan tersebut termasuk dengan jurnalis perempuan, Bushra al-Taweel, dan juga aktivis Sumood Muteer.

Menurut keterangan saksi yang tidak disebutkan namanya, Bushra al-Taweel dipukuli oleh petugas penjajah Israel yang menghinanya sebelum dia ditangkap.

Baca Juga:
Lakukan Penggerebekan di Tepi Barat, Penjajah Israel Dilaporkan Menangkap 25 Warga Palestina

Di sisi lain, Masyarakat Tahanan Palestina menyampaikan 57 jurnalis telah ditahan sejak perang yang dimulai pada tanggal 7 Oktober 2023 dan 38 orang diantaranya masih dipenjara.

Masyarakat Tahanan Palestina menambahkan jika sekitar 22 orang dari mereka ditahan tanpa tuduhan.

Sejak perang meletus, setidaknya 424 warga Palestina, termasuk dengan 113 anak di bawah umur, 3 wanita dan 12 tahanan penjajah Israel, telah terbunuh di Tepi Barat.

Baca Juga:
Mayoritas Tewas di Khan Younis, Militer Penjajah Israel Klaim Bunuh Lebih dari 20 Pejuang Hamas

Setidaknya sekitar 7.450 warga Palestina telah ditahan sejak dimulainya perang Palestina.

Di sisi lain, rencana penjajah Israel untuk membangun pemukiman baru dengan ribuan rumah di Tepi Barat mendapatkan berbagai kecaman luas dari beberapa negara, termasuk dengan beberapa sekutu setia dari penjajah Israel.

Disebutkan jika otoritas perencanaan pemukiman memberikan lampu hijau izin untuk hampir 3.500 unit perumahan ilegal baru di wilayah Palestina.

Baca Juga:
Untuk Memungkinkan Bantuan Masuk, Kementerian Luar Negeri Palestina Tuntut Penjajah Israel Buka Semua Penyeberangan

“Tindakan itu merupakan konfirmasi rencana Zionis yang bertujuan menguasai tanah kami, membatasi rakyat Palestina dan mengisolasi mereka,” ujar perwakilan Hamas.

Sementara itu, Yordania mengatakan jika pemukiman tersebut merupakan tindakan yang sepihak dan juga ilegal yang melanggar hukum internasional, serta melemahkan upaya perdamaian dan juga pembentukan negara Palestina.

Jerman dilaporkan telah meminta penjajah Israel untuk membatalkan rencana tersebut.

Baca Juga:
Bagian Paling Parah yang Alami Kelaparan, WFP Sebut Upaya Lanjutkan Pengiriman Makanan ke Gaza Utara Mayoritas Tidak Berhasil

“Itu adalah pelanggaran serius terhadap hukum internasional,” kata mereka.

Sedangkan Arab Saudi menyebutkan jika ada kebutuhan untuk memberikan harapan untuk rakyat Palestina.

“Juga memungkinkan mereka untuk mendapatkan hak untuk hidup aman dan juga mendirikan negara Palestina dalam perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” ucap mereka. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Serang Orang yang Mencari Bantuan di Gaza, Human Rights Watch Sebut Adalah Bagian dari Pola Kekerasan Puluhan Tahun Penjajah Israel

Human Rights Watch nyatakan serangan pada orang-orang yang mencari bantuan adalah bagian dari pola kekerasan puluhan tahun penjajah Israel.

Pasukan Penjajah Israel Serang Kamp Pengungsi Balata di Tepi Barat, Seorang Pria Palestina Dilaporkan Terluka

Seorang pria Palestina dilaporkan terluka di bagian wajahnya akibat serangan yang dilakukan penjajah Israel di kamp pengungsi Balata.

Sebut Gerebek Infrastruktur Teroris, Tentara Penjajah Israel Lakukan Operasi Baru di Khan Younis

Tentara penjajah Israel dilaporkan melakukan operasi baru di lingkungan Hamad yang terletak di Khan Younis, Jalur Gaza sebelah selatan.

Krisis Kelaparan Memburuk, Anak Palestina dengan Tubuh yang Kurus Banyak Terlihat di Rumah Sakit Gaza

Laporan menyebutkan jika anak-anak Palestina dengan tubuh yang kurus banyak terlihat di rumah sakit di Jalur Gaza.

Akui Khawatir, Kepala Hak Asasi Manusia PBB Peringatkan Perang Gaza Dapat Memicu Konflik Regional

Kepala Hak Asasi Manusia PBB, Volker Turk, memperingatkan jika perang Gaza dapat memicu konflik regional yang lebih luas nantinya.

Berita Terkini

wave

Emas Berdarah Parigi Moutong di Balik Bayang-Bayang Hukum

Aktifitas tambang ilegal di Desa Buranga dan Tombi, hanya berjarak kurang lebih 40 kilometer dari Polres Parigi moutong.

Hanya Sehari Pasca-Penertiban Polda Sulteng, Kades Karya Mandiri Diduga Ijinkan Tambang Ilegal Kembali Beroperasi

Kepala Desa Karya Mandiri di Kecamatan Ongka malino Parigi Moutong diduga terlibat dalam aktivitas tambang ilegal.

Sayutin Budianto Instruksikan Kader NasDem Parigi Moutong Tegak Lurus demi Restorasi 2029

Dalam arahannya, Sayutin menekankan pentingnya loyalitas tunggal seluruh kader dan legislator untuk tegak lurus mengikuti komando Ketua DPW.

Menatap Pemilu 2029: Nilam Sari Lawira Targetkan NasDem Pimpin DPRD Sulteng dan Parigi Moutong

Di bawah kepemimpinannya Nilam Sari Lawira yakin Nasdem akan menangkan perebutan dominasi suara di Wilayah Sulawesi tengah.

Kabut di Tambang Parigi Moutong: "Gertak Sambal" Polda Sulawesi Tengah Dalam Penertiban PETI

Operasi penyisiran Disinyalir tanpa hasil dari Polda Sulawesi tengah saat ini, akibat operasi itu dinilai hanya aksi seremonial.


See All
; ;