Disambut Baik Sejumlah Pihak, DK PBB Sahkan Resolusi yang Menuntut Gencatan Senjata Segera di Jalur Gaza

Ket. Foto: Dewan Keamanan PBB Mengesahkan Resolusi yang Menuntut Gencatan Senjata Segera dan Pembebasan Semua Tawanan
Ket. Foto: Dewan Keamanan PBB Mengesahkan Resolusi yang Menuntut Gencatan Senjata Segera dan Pembebasan Semua Tawanan Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Dewan Keamanan PBB telah mengesahkan resolusi yang menuntut gencatan senjata yang segera antara penjajah Israel dengan kelompok Hamas di Jalur Gaza dan pembebasan semua tawanan.

Diketahui jika Amerika Serikat memilih abstain dalam pemungutan suara yang diadakan oleh Dewan Keamanan PBB.

Menurut laporan, 14 anggota Dewan Keamanan PBB yang tersisa memberikan suara mendukung resolusi Dewan Keamanan PBB, yang diusulkan oleh 10 anggota dewan terpilih.

Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Lakukan Serangkaian Serangan Udara, Puluhan Warga Palestina Dilaporkan Tewas di Jalur Gaza

Dikabarkan terdapat tepuk tangan yang meriah di ruang Dewan Keamanan PBB setelah pemungutan suara diadakan.

Resolusi tersebut menyerukan gencatan segera pada bulan Ramadhan, yang diketahui akan segera berakhir dalam 2 minggu lagi, serta menuntut pembebasan semua sandera yang hingga kini masih berada di Jalur Gaza.

Amar Bendjama, yang merupakan duta besar Aljazair dan anggota DK PBB blok Arab serta sponsor resolusi tersebut, mengatakan jika pertumpahan darah telah berlangsung terlalu lama.

Baca Juga:
Dikelola dengan Sumber Daya Minimal, Seorang Dokter Sebut Situasi di RS Eropa Jalur Gaza Tidak Terbayangkan

“Pada akhirnya, DK PBB memikul tanggung jawabnya,” katanya.

Sebelumnya, Amerika Serikat telah berulang kali memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang memberikan tekanan pada penjajah Israel.

Namun, AS juga semakin menunjukkan rasa frustasinya terhadap penjajah Israel ketika korban sipil terus bertambah dan PBB juga memperingatkan akan terjadi kelaparan di Jalur Gaza, terutama wilayah utara.

Baca Juga:
Sebut Situasinya Sangat Buruk di Gaza, Direktur Perencanaan UNRWA Nyatakan Lebih Banyak Orang Akan Meninggal Jika Bantuan Diblokir

Linda Thomas-Greenfield, yang adalah Duta Besar Amerika Serikat, menyalahkan Hamas atas keterlambatan dalam mengeluarkan resolusi gencatan senjata.

Hal tersebut disampaikannya setelah pemungutann suara selesai diadakan.

Dia mengatakan jika alasan Amerika Serikat memilih abstain adalah karena mereka tidak setuju dengan semua resolusi tersebut.

Baca Juga:
Perang Belum Berhenti, Seorang Analis Sebut Penjajah Israel Berusaha Kosongkan Jalur Gaza untuk Membangun Kembali Pemukiman

“Beberapa perubahan penting diabaikan, termasuk dengan permintaan AS untuk menambahkan kecaman terhadap Hamas,” ungkapnya.

Dia juga menekankan bahwa pembebasan tawanan penjajah Israel akan meningkatkan pasokan bantuan kemanusiaan ke wilayah pantai Jalur Gaza yang terkepung.

Banyak pihak yang menyambut baik resolusi DK PBB tersebut.

Baca Juga:
Daripada Menggunakan Taktik Mengelak, Salah Satu Politisi Palestina Sebut AS Harus Mendukung Resolusi Langsung di DK PBB

Zhang Jun, yang merupakan Duta Besar Tiongkok untuk PBB, mengatakan jika setelah berulang kali melakukan veto terhadap tindakan Dewan Keamanan, AS akhirnya memutuskan untuk berhenti menghalangi tuntutan Dewan Keamanan untuk segera melakukan gencatan senjata.

“Untuk mereka yang telah meninggal, resolusi ini telah terlambat, namun, untuk jutaan orang di Jalur Gaza yang masih terperosok dalam krisis kemanusiaan, resolusi ini, jika diterapkan secara penuh dan efektif, masih dapat memberikan harapan yang telah lama dinantikan,” tandasnya. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Hingga Tuntutan Dipenuhi, Pengunjuk Rasa di Tel Aviv Sebut Akan Terus Melakukan Pemblokiran Jalan

Para pengunjuk rasa di Tel Aviv menyampaikan jika mereka akan terus melakukan pemblokiran jalan hingga tuntutan mereka dipenuhi.

Lebih Banyak Kematian, Serangan yang Dilakukan Pasukan Penjajah Israel di Rafah Menewaskan Sedikitnya 6 Orang dari 1 Keluarga

Serangan yang dilakukan penjajah Israel di Rafah diketahui menyebabkan sedikitnya 6 orang yang berasal dari 1 keluarga tewas.

Dengan Perlindungan Jet Tempur, Militer Penjajah Israel Dilaporkan Bergerak Lebih Jauh ke Sekitar RS Nasser di Khan Younis

Militer penjajah Israel dilaporkan bergerak lebih jauh ke sekitar RS Nasser yang terletak di Khan Younis, Jalur Gaza.

Tuduh Ambil Keuntungan dari Perang Gaza, Sejumlah Aktivis di AS dan Inggris Memprotes Perusahaan Pertahanan Penjajah Israel Elbit

Sejumlah aktivis di Inggris dan Amerika Serikat melancarkan protes terhadap perusahaan pertahanan penjajah Israel, Elbit.

2 Warga Palestina Dilaporkan Meninggal, Pasukan Penjajah Israel Serang Bundaran Abu Miri di Deir El Balah

Pasukan penjajah Israel menyerang Bundaran Abu Miri di Deir El Balah dan menyebabkan 2 orang warga Palestina meninggal.

Berita Terkini

wave

Maut Mengintai di Buranga: Mengapa Tambang Ilegal di Depan Mata Polres Parigi Moutong Seolah Tak Tersentuh?

Bahaya di PETI Buranga berpotensi sama dengan Tambang ilegal yang berada di gunung Nasalena. Ancaman maut reruntuhan material mengintai.

Maut di Lubang Emas Lobu: Menagih Tanggung Jawab Pengelola PETI atas Tewasnya Penambang

Emas berdarah Parigi moutong kembali telan korban jiwa, kali ini PETI berlokasi di Desa Lobu Kecamatan Moutong yang kena giliran.

Lawan Pembungkaman, KKJ Sulteng Kecam Intervensi Satgas BSH Terhadap Kemerdekaan Pers

Keberadaan Satgas BSH Dinilai hanya akan menjadi "tameng politik" yang berpotensi mengkriminalisasi pekerja jurnalis di Sulteng.

Emas Berdarah Parigi Moutong di Balik Bayang-Bayang Hukum

Aktifitas tambang ilegal di Desa Buranga dan Tombi, hanya berjarak kurang lebih 40 kilometer dari Polres Parigi moutong.

Hanya Sehari Pasca-Penertiban Polda Sulteng, Kades Karya Mandiri Diduga Ijinkan Tambang Ilegal Kembali Beroperasi

Kepala Desa Karya Mandiri di Kecamatan Ongka malino Parigi Moutong diduga terlibat dalam aktivitas tambang ilegal.


See All
; ;