Internasional, gemasulawesi – Kantor Hak Asasi Manusia PBB telah menuntut dan juga meminta penjajah Israel untuk menghentikan dukungan mereka terhadap serangan yang dilakukan oleh para pemukim penjajah Israel di Tepi Barat.
Ravina Shamdasani, yang merupakan juru bicara Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB, menyatakan jika penjajah Israel sebagai kekuatan pendudukan harus mengambil semua tindakan yang dimungkinkan, yang sesuai dengan kekuatannya untuk memulihkan dan menjamin keamanan serta ketertiban umum di Tepi Barat.
Ravina Shamdasani menyebutkan jika kewajiban tersebut termasuk dengan melindungi warga Palestina dari serangan yang dilakukan oleh pemukim dan juga mengakhiri penggunaan kekerasan terhadap warga Palestina yang sering dilakukan oleh Pasukan Keamanan penjajah Israel.
Dalam keterangannya kemarin, 16 April 2024, waktu Palestina, dia juga menggambarkan jika kekerasan yang meningkat tersebut sebagai masalah yang sangat memprihatinkan.
“Kami juga meminta negara-negara Barat yang memiliki pengaruh untuk meredakan ketegangan yang terjadi,” katanya.
Diketahui jika sebelumnya para pemukim penjajah Israel menembak mati 2 orang warga Palestina di Tepi Barat menyusul pembunuhan seorang remaja Palestina beberapa waktu yang lalu.
Baca Juga:
Pemboman Sebuah Masjid di Jabalia, 1 Orang Warga Palestina Dikabarkan Tewas dan yang Lainnya Terluka
Di akhir pekan, puluhan pemukim ilegal penjajah Israel juga menyerbu sebuah desa yang berada di sebelah timur laut Ramallah, yang membuat 1 orang warga Palestina tewas.
Selain itu, 25 orang lainnya juga dilaporkan terluka.
Dikabarkan jika peristiwa tersebut terjadi setelah seorang pemukim penjajah Israel yang berusia 14 tahun hilang.
Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan jika setidaknya 466 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan penjajah Israel atau pemukim di Tepi Barat sejak perang dimulai pada tanggal 7 Oktober 2023.
Dalam kesempatan terpisah, Palestina al-Haq, yang merupakan organisasi hak asasi manusia, menyampaikan jika 112 anak telah dibunuh oleh militer penjajah Israel dan 3 orang lainnya oleh pemukim sejak bulan Oktober 2023.
Palestina al-Haq mengatakan serangan pemukim meningkat lebih dari 2 kali lipat dari rata-rata 3 menjadi 8 insiden yang terjadi per harinya. (*/Mey)