Internasional, gemasulawesi – Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina atau PRCS menyatakan mereka telah menerima truk yang berisi perlengkapan dan peralatan medis milik Bulan Sabit Merah Kuwait.
Menurut Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina atau PRCS, truk yang berisi peralatan tersebut mereka terima melalui perbatasan Rafah di Jalur Gaza bagian selatan.
Dalam keterangan hari ini, 2 Mei 2024, waktu Palestina, Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina atau PRCS menyampaikan tujuan mereka adalah mendirikan rumah sakit lapangan.
“Kami akan mendirikan rumah sakit lapangan di daerah Mawasi yang berada dekat dengan Khan Younis di Jalur Gaza selatan untuk memberikan layanan medis kepada ratusan ribu pengungsi Palestina yang membutuhkannya,” kata mereka.
Diketahui bahwa ketika pasukan penjajah Israel melanjutkan serangannya di bagian selatan Jalur Gaza dan juga berencana untuk menyerang Rafah dari darat, PRCS menjalankan proyek tersebut dengan bantuan dari Kuwait dan Mesir.
Di sisi lain, Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB atau OCHA memaparkan jika setidaknya 800 serangan pemukim penjajah Israel terhadap warga Palestina terjadi sejak tanggal 7 Oktober 2023, yang merupakan hari dimulainya perang.
Menurut OCHA, insiden-insiden ini menyebabkan terbunuhnya 31 warga Palestina yang dilakukan oleh pemukim penjajah Israel dan pasukan penjajah Israel.
“Hampir 500 orang terluka dan terjadi perusakan pada hampir 80 rumah milik warga Palestina,” ujar mereka.
OCHA menambahkan jika kerusakan juga terjadi pada 11.700 pohon dan anakan pohon, serta sekitar 450 kendaraan.
OCHA menyampaikan jika 84 insiden yang terjadi mengakibatkan korban jiwa dari pihak Palestina, 629 insiden menyebabkan kerusakan pada properti milik warga Palestina dan 90 insiden mengakibatkan keduanya.
Menurut laporan PBB, sejak dimulainya perang di Jalur Gaza, sekitar 1.765 warga Palestina, dengan 43 persen diantaranya anak-anak, telah mengungsi selama rumah mereka ‘dibongkar’.
“Lebih dari separuhnya, yakni sekitar 961 orang, menjadi pengungsi selama operasi yang dilakukan oleh pasukan penjajah Israel di Tepi Barat, dimana 94 persen diantaranya terjadi di Kamp Pengungsi Nur Shams, Tulkarem dan Jenin,” terang mereka. (*/Mey)