Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, warga Palestina dengan Down Syndrome dilaporkan dianiaya anjing militer penjajah Israel dan dibiarkan mati sendirian.
Keluarga pria itu mengatakan bahwa pada tanggal 3 Juli 2024, tentara penjajah Israel menyerbu rumah mereka di Kota Gaza dan melepaskan anjing militer pada Muhammad Bhar yang berusia 24 tahun, yang menderita Down Syndrome dan autisme.
Meskipun keluarga telah memohon, anjing petarung itu terus menggigit lengan Bhar hingga berdarah.
Mereka kemudian memisahkan Bhar dari keluarga, yang kemudian diperintahkan untuk meninggalkan rumah.
Bhar ditinggalkan bersama para tentara.
Keluarganya kembali seminggu kemudian dan mendapati Bhar telah meninggal.
Laporan yang sama menyampaikan tubuh Muhammad Bhar tergeletak di lantai.
“Ada darah di sekelilingnya dan torniket di lengannya,” kata laporan tersebut, merujuk pada video yang diproduksi oleh saudara laki-laki Bhar.
Disebutkan ini kemungkinan besar digunakan untuk menghentikan pendarahan hebat dari lengan atasnya.
Juru bicara militer penjajah Israel, Daniel Hagari, mengatakan bahwa para pemimpin Hamas dapat mengakhiri penderitaan rakyat Gaza jika mereka berhenti bersikap keras kepala.
Komentar Daniel Hagari yang disampaikan kepada saluran televisi Saudi muncul setelah foto tentara wanita penjajah Israel yang disandera Hamas di Jalur Gaza pada tanggal 7 Oktober 2023 dipublikasikan pada hari Selasa, tanggal 16 Juli 2024, waktu setempat.
Daniel Hagari menyampaikan gerakan Ismail Haniya, Khaled Meshaal dan Yahya Sinwar menculik gadis-gadis muda yang mengenakan piyama.
Dia mengatakan hal tersebut sambil menunjukkan gambar itu.
“Mereka menyebabkan penderitaan penduduk Gaza. Mereka menghalangi kita untuk mencapai kesepakatan,” ujarnya.
Sementara itu, Yahudi Haredi penjajah Israel dikabarkan memblokir jalan raya karena rencana wajib militer.
Video yang diunggah di media sosial X memperlihatkan polisi mengeluarkan seorang anak dari komunitas ultra-Ortodoks penjajah Israel dari jalan yang ramai.
Radio Angkatan Darat penjajah Israel melaporkan protes itu melibatkan puluhan orang.
Dilaporkan juga jika polisi melakukan penangkapan. (*/Mey)