Internasional, gemasulawesi – Militer penjajah Israel telah menyebarkan selebaran di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat, mengancam akan membunuh pemuda yang dicari jika mereka tidak menyerahkan diri.
Dalam pernyataannya hari ini, tanggal 18 Juli 2024, waktu setempat, Kantor Berita Wafa mengatakan selebaran tersebut disebarkan melalui pesawat pengintai dan dijatuhkan di dekat sebuah masjid di Jalan Mahyoub di kamp tersebut.
Wilayah Jenin telah lama menjadi pusat perlawanan Palestina terhadap pendudukan penjajah Israel di Tepi Barat dan telah menyaksikan beberapa pertempuran paling sengit antara pasukan penjajah Israel dan pejuang Palestina sejak tanggal 7 Oktober 2023.
Baca Juga:
Krisis Akut, Warga Palestina di Yerusalem Mendapatkan Air Mengalir Selama 4 hingga 12 Jam per Minggu
Di sisi lain, militer penjajah Israel telah melakukan lebih banyak serangan mematikan di Jalur Gaza dalam beberapa jam terakhir.
Pasukan penjajah Israel telah menargetkan rumah keluarga al-Ramil di daerah Palestine Square di pusat Kota Gaza, Jalur Gaza utara, yang menyebabkan 2 orang gadis Palestina meninggal.
Jet tempur penjajah Israel juga mengebom sebuah apartemen milik keluarga Abu Rakab di az-Zawayda di Jalur Gaza bagian tengah, mengakibatkan sedikitnya 5 warga Palestina meninggal dan melukai banyak lagi yang lainnya.
4 orang anak juga telah dibawa ke RS al-Awda di Jalur Gaza bagian tengah, setelah terluka dalam serangan penjajah Israel yang menargetkan sebuah apartemen hunian di Menara al-Ittihad di kamp pengungsi Nuseirat.
Di sisi lain, Knesset penjajah Israel mengadopsi resolusi yang menentang negara Palestina.
Resolusi tersebut diadopsi dengan 68 suara mendukung dan hanya 9 yang menentang dan merupakan penolakan lebih lanjut dari anggota parlemen penjajah Israel terhadap solusi 2 negara.
“Knesset penjajah Israel dengan tegas menentang pembentukan negara Palestina di sebelah barat Yordania,” ujar resolusi itu.
Pemungutan suara itu dilakukan beberapa jam setelah Sekjen PBB, Antonio Guterres, menyampaikan penjajah Israel ‘menancapkan pasak di jantung’ solusi 2 negara dengan mengubah geografi Tepi Barat yang diduduki melalui langkah-langkah administratif dan hukum. (*/Mey)