Internasional, gemasulawesi – Menteri Keuangan penjajah Israel, Bezalel Smotrich, menyerukan aneksasi penjajah Israel atas Tepi Barat pada hari Senin, tanggal 11 November 2024, waktu setempat.
Menteri Keuangan penjajah Israel mengatakan dia berharap penjajah Israel akan mencaplok Tepi Barat yang diduduki secara ilegal pada tahun 2025 dan bahwa dia akan mendorong pemerintah untuk melibatkan pemerintahan Trump yang akan datang untuk mendapatkan dukungan Washington.
Secara terpisah, Menteri Luar Negeri baru penjajah Israel, Gideon Saar, menyebutkan meski belum ada keputusan yang dibuat, masalah itu dapat muncul dalam pembicaraan dengan pemerintahan Amerika Serikat mendatang di Washington.
Smotrich, yang juga memegang peran pengawasan Kementerian Pertahanan untuk para pemukim sebagai bagian dari kesepakatan dengan koalisinya dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, mengatakan dia berharap pemerintahan Trump yang akan datang di Washington akan mengakui dorongan aneksasi penjajah Israel.
Bezalel Smotrich selama bertahun-tahun menyerukan aneksasi penjajah Israel atas Tepi Barat yang dihuni oleh warga Palestina dan diduduki secara ilegal oleh penjajah Israel pada tahun 1967.
Menurut pernyataan dari kantornya, dalam pertemuan faksi Zionisme Religius ekstremisnya di parlemen pada hari Senin, tanggal 11 November 2024, Smotrcih mengatakan dia telah menginstruksikan otoritas penjajah Israel yang mengawasi pemukiman Tepi Barat untuk memulai pekerjaan staf yang profesional dan komprehensif untuk mempersiapkan infrastruktur yang dibutuhkan untuk aneksasi.
Baca Juga:
Menlu Turki Serukan Dunia Islam untuk Menekan Embargo Senjata terhadap Penjajah Israel
Dia juga menuturkan akan mendorong pemerintah untuk melibatkan pemerintahan Trump yang akan datang untuk mengakui langkah itu.
Saar melanjutkan sementara para pemimpin gerakan pemukim mungkin yakin Presiden terpilih Donald Trump akan cenderung mendukung gerakan itu, pemerintah belum membuat keputusan apa pun.
“Keputusan belum diambil terkait dengan masalah ini,” ujarnya dalam konferensi pers di Yerusalem.
Baca Juga:
3 Orang Dilaporkan Terluka Akibat Serangan Roket dari Lebanon di Penjajah Israel Utara
Dia menambahkan terakhir kali masalah ini dibahas adalah pada masa jabatan pertama Presiden Trump.
“Jadi, katakanlah jika ini relevan, ini akan dibahas lagi dengan teman-teman kita di Washington,” ucapnya. (*/Mey)