Internasional, gemasulawesi – Pasukan penjajah Israel dan pemukim Yahudi telah mencegah petani Palestina untuk mengakses tanah mereka dan juga memanen zaitun di lingkungan Tel Rumeida di Hebron yang terletak di Tepi Barat.
Imad Abu Shamsiya, yang merupakan Koordinator Asosiasi Pembela HAM Hebron, menyampaikan kepada media bahwa pasukan penjajah Israel menyita panen zaitun dari keluarga Quneibi dan memaksa mereka untuk meninggalkan tanah mereka meski keluarga itu telah memperoleh izin untuk mengakses tanah mereka dan memanen zaitun.
Di sisi lain, Menteri Keluarga Turki, Mahinur Ozdemir Goktas, menyuarakan kekhawatiran yang serius tentang persenjataan perangkat digital, menyoroti penggunaannya sebagai alat pemusnah massal yang dikendalikan dari jarak jauh di zona konflik seperti Jalur Gaza dan Lebanon.
Baca Juga:
Drone Penjajah Israel Tewaskan 3 Warga Palestina yang sedang Berusaha Membangun Sumur Air
Menurut laporan, Menteri itu menyatakan komitmen Turki untuk berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Palestina, mengadvokasi perlindungan martabat manusia dan perdamaian di tengah meningkatnya ketegangan.
“Kami menyaksikan perkembangan yang mengkhawatirkan di mana perangkat digital, seperti telepon yang dikendalikan dari jarak jauh, digunakan kembali sebagai senjata di Jalur Gaza dan Lebanon,” katanya.
Dia menambahkan alat-alat penghancur ini menjadi pengingat nyata akan sifat peperangan yang terus berkembang dan meningkatnya kebutuhan akan perlindungan internasional yang kuat terhadap praktik-praktik yang semacam itu.
Baca Juga:
Menlu Turki Serukan Dunia Islam untuk Menekan Embargo Senjata terhadap Penjajah Israel
Dia menggarisbawahi dukungan teguh Turki terhadap Palestina. Dia juga menekankan komitmen jangka panjang negara itu terhadap perdamaian, HAM, dan solidaritas.
Dia menegaskan kembali bahwa dalam menghadapi inovasi yang merusak ini, Turki tetap berkomitmen untuk menegakkan martabat dan juga keamanan individu yang terkena dampak konflik ini.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa seruan Menteri Goktas untuk solidaritas internasional memiliki tujuan untuk menginspirasi tanggapan kolektif terhadap taktik yang mengkhawatirkan ini dan untuk menjaga perdamaian dan juga martabat manusia di Jalur Gaza, Lebanon, dan sekitarnya. (*/Mey)