Internasional, gemasulawesi – Mohammad Mustafa Najm, Menteri Wakaf dan Urusan Agama, mengonfirmasi bahwa otoritas penjajah Israel telah menolak untuk menyerahkan kendali penuh atas Masjid Ibrahimi di Hebron.
Itu termasuk dengan halaman-halaman dan bagian-bagiannya sebagaimana kebiasaan selama Lailatul Qadar yang diberkahi.
“Pasukan penjajah Israel telah menolak untuk membuka pintu timur untuk yang keempat kalinya pada bulan Ramadhan ini,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Dia menambahkan pasukan penjajah Israel tetap membiarkan beberapa bagian masjid terbuka untuk umat Islam sementara gagal mengembalikan pengelolaan penuh Masjid Ibrahimi kepada pengurus resminya.
Otoritas Palestina tidak mengakui kendali masjid sebagai tidak lengkap jika ada bagian-bagian utamanya.
Dia menggambarkan praktik penjajah Israel tersebut sebagai preseden sewenang-wenang dan berbahaya di tempat suci tersebut sekaligus merupakan provokasi yang terang-terangan terhadap perasaan umat Islam, menunjukkan pengabaian terhadap kesucian bulan Ramadhan yang penuh berkah dan Masjid Ibrahimi itu sendiri.
Dia mengajak masyarakat Palestina untuk menuju Masjid Ibrahimi dan menetap di sana guna menegaskan kehadiran Islam Palestina di lokasi tersebut yang dianggapnya sebagai cara yang paling baik untuk menghadapi pasukan penjajah Israel selama masa-masa sulit ini.
Diketahui bahwa penjajah Israel bersenjata menyerang seorang warga negara Palestina dan seorang aktivias di Khirbet al-Farisiyah di Lembah Yordan utara.
Baca Juga:
Beberapa Warga Sipil Tewas ketika Pesawat Tempur Penjajah Israel Targetkan Berbagai Wilayah di Gaza
Sumber-sumber menyampaikan para penjajah Israel menyerbu komunitas Naba’ al-Ghazal kemudian menyerang para korban dan meneror penduduk terutama wanita dan anak-anak.
Salah satu penyerang mengarahkan senjata ke keluarga-keluarga tersebut saat mereka melawan serangan terhadap tenda-tenda mereka.
Selama bertahun-tahun, al-Farisiyah telah mengalami serangan penjajah Israel berulang kali, termasuk dengan penggerebekan tenda, pembatasan terhadap penggembala, upaya pencurian ternak, dan serangan fisik.
Hal tersebut sering kali dilakukan di bawah perlindungan pasukan penjajah Israel. Bulan lalu, para penjajah Israel melancarkan 230 serangan. (*/Mey)