Internasional, gemasulawesi – Sebanyak 7 warga sipil Palestina tewas dan yang lainnya terluka saat pasukan penjajah Israel membom sebuah sekolah yang menampung para pengungsi di kamp pengungsi Shati di sebelah barat Kota Gaza.
Sumber medis di Rumah Sakit Al-Shifa menyampaikan dalam peristiwa yang terjadi pada hari Minggu, tanggal 6 Juni 2025 waktu setempat, 7 orang meninggal dan puluhan orang lainnya terluka termasuk dengan anak-anak.
Dia menambahkan mereka dibawa ke rumah sakit setelah pesawat tempur milik penjajah Israel membom Sekolah Abu Asi yang menampung para pengungsi di kamp pengungsi Shati.
Sumber di rumah sakit Gaza menyatakan jumlah korban tewas akibat serangan udara yang dilakukan penjajah Israel di Jalur Gaza sejak fajar hari ini telah meningkat menjadi 48, termasuk 36 di Kota Gaza.
Di sisi lain, menurut Dewan Pemukiman Eshkol, sebuah roket jatuh terdeteksi di dalam Nirim setelah operasi penyisiran yang dilakukan oleh tentara penjajah Israel, yang terletak di dekat tembok pemisah dengan Jalur Gaza.
Mengutip pernyataan otoritas setempat, media penjajah Israel menyampaikan roket itu mengakibatkan kerusakan kecil pada beberapa bangunan tetapi tidak ada korban jiwa yang tercatat.
Media penjajah Israel menerbitkan foto-foto yang telah diverifikasi dengan klaim foto-foto itu mendokumentasikan keruskaan pada bangunan-bangunan di kibbutz itu.
Kepala Dewan Pemukiman Eshkol, Michal Oziah, menyatakan pemerintah setempat mengharapkan adanya penyelidikan atas kegagalan yang mencegah pengaktifan sistem intersepsi.
Di sisi lain, Koalisi Armada Kebebasan menuturkan pihaknya sedang bersiap untuk berlayar lagi menuju Jalur Gaza, beberapa minggu setelah angkatan laut penjajah Israel mencegat dan menyita secara ilegal kapal bantuan Madleen di perairan internasional ketika berada sekitar 185 km atau 100 mil laut dari Jalur Gaza.
Sebanyak 12 aktivias termasuk dengan aktivis iklim Swedia Greta Thunberg ditahan dan juga dipulangkan.
Mereka menyatakan kapal lain yang bernama Handala akan berangkat dari Pelabuhan Siracusa di Italia pada tanggal 13 Juli 2025 untuk upaya lain dalam mematahkan pengepungan penjajah Israel di Jalur Gaza. (*/Mey)