Militer Penjajah Israel Klaim Telah Menyerang 30 Target di Jalur Gaza dalam 24 Jam

Ket. Foto: Militer Penjajah Israel Menyampaikan Telah Menyerang 30 Target di Gaza dalam 1 Hari Terakhir Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, dalam pembaruan perang terbarunya, militer penjajah Israel mengatakan telah melenyapkan puluhan pejuang dan menyerang 30 target militer dalam 24 jam atau 1 hari terakhir di Jalur Gaza.

Militer penjajah Israel menyampaikan secara khusus, militer penjajah Israel menyerang lokasi peluncuran, depot senjata dan juga sel tempur.

Sebelumnya, dilaporkan jika serangan terbaru militer penjajah Israel di Jalur Gaza juga menewaskan warga sipil termasuk seorang anak di Kamp Jabalia.

Baca Juga:
Militer Penjajah Israel Mengancam Akan Mengadili Puluhan Tentara atas Penolakan Mereka untuk Kembali ke Jalur Gaza

Di sisi lain, seorang akademisi Palestina terkemuka, Sami Al Arian, yang merupakan Direktur Pusat Dunia Islam dan Urusan Global di Universitas Sabahattin Zaim Istanbul, telah menggambarkan tindakan penjajah Israel di Jalur Gaza sebagai ‘genosida’.

Dan dia juga mendesak intervensi internasional segera untuk menghentikan konflik yang sedang berlangsung.

Dia mengatakan kepada media bahwa penjajah Israel sedang melancarkan perang pemusnahan terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza.

Baca Juga:
Hamas Puji Namibia atas Keputusannya untuk Tidak Mengizinkan Kapal Pengangkut Senjata ke Penjajah Israel Berlabuh di Pantainya

“Rezim Zionis di Palestina tengah berupaya menyelesaikan masalah demografi karena mereka menginginkan penjajah Israel Raya, tetapi mereka juga ingin mengklaim negara Yahudi dan negara demokrasi,” ujarnya.

Dua menyampaikan tindakan penjajah Israel sejak tanggal 7 Oktober 2023 adalah bagian dari strategi yang lebih luas untuk membuat Jalur Gaza tidak layak huni dan menimbulkan ketakutan di kalangan warga Palestina.

Menyoroti populasi Palestina di Palestina historis kini jumlahnya melebihi populasi Yahudi, dia menambahkan mereka ingin mengusir warga Palestina dari Tepi Barat dan juga Jalur Gaza.

Baca Juga:
Salah Satu Kendaraannya Terkena Tembakan Pasukan Penjajah Israel, Program Pangan Dunia Umumkan Penghentian Sementara Pergerakan Karyawannya di Gaza

Dia juga memuji peran gerakan mahasiswa, khususnya di Amerika Serikat, dalam menantang status quo.

Dia menyampaikan gerakan mahasiswa selalu membawa perubahan sosial di dunia, seraya menambahkan mahasiswa selalu menjadi suara hati bangsa, sebagaimana terlihat dalam gerakan Black Power di Amerika Serikat dan protes anti-apartheid di Afrika Selatan.

Meskipun menghadapi kesulitan yang terus berlanjut, dia menekankan ketahanan rakyat Palestina. (*/Mey)

Bagikan:

Artikel Terkait

Berita Terkini