Internasional, gemasulawesi – Seorang gadis Palestina berusia 16 tahun bernama Lujain Osama Musleh yang terbunuh di kota Jenin, Tepi Barat, minggu ini ditembak mati oleh penembak jitu penjajah Israel saat dia melihat ke luar jendela rumahnya.
Hal tersebut disampaikan oleh ayahnya pada hari Rabu, tanggal 4 September 2024, waktu Palestina.
Militer penjajah Israel menyampaikan sedang menyelidiki laporan kematian Lujain Osama Musleh pada hari Selasa, tanggal 4 September 2024, selama operasi besar di berbagai wilayah Tepi Barat yang melibatkan ratusan tentara dan juga kendaraan lapis baja.
Baca Juga:
4 Wartawan Palestina Dilaporkan Terluka oleh Tembakan Tentara Penjajah Israel di Kafr Dan Tepi Barat
Osama Musleh mengatakan pasukan telah mengepung rumah sebelah rumahnya saat putrinya tertembak di dahi setelah membuka tirai untuk melihat ke luar.
“Dia tidak pergi ke atap, dia tidak melempar batu dan dia juga tidak membawa senjata,” ujarnya.
Dia menambahkan putrinya berusia 16 tahun dan yang dia lakukan hanyalah melihat ke luar jendela dan tentara itu melihatnya dan menembaknya.
“1 peluru mengenai dahinya,” ucapnya.
Di sisi lain, pemerintah Swiss menyetujui rancangan undang-undang untuk melarang Hamas, yang dianggapnya sebagai ‘organisasi teroris’ dan mengatakan siapa pun yang melanggar larangan itu akan dihukum dengan hukuman penjara atau denda.
Berdasarkan undang-undang baru, yang harus disampaikan ke parlemen, Hamas dan kelompok penerusnya dan organisasi serta kelompok yang bertindak atas nama atau atas nama Hamas akan dilarang.
Federasi Komunitas Yahudi Swiss atau SIG dan PLJS atau Platform Yahudi Liberal di Swiss telah lama berupaya agar Hamas ditetapkan sebagai ‘kelompok teroris’ di Swiss.
Para kritikus telah memperingatkan langkah itu mempertanyakan posisi Swiss sebagai negara netral, yang tidak mempunyai aliansi formal dengan negara lain dan dengan demikian kemampuannya untuk beroperasi sebagai mediator dalam pembicaraan. (*/Mey)