Ciri-Ciri Anak Yang Memiliki Mata Minus Yang Harus Di Ketahui Oleh Orang Tua

<p>Foto Ilustrasi (*/Pexels)</p>
Foto Ilustrasi (*/Pexels)

Kesehatan, Gemasulawesi – Ciri Miopia (mata minus) pada anak harus diketahui oleh orang tua, karena mereka belum bisa menjelaskan apakah mereka mengalami gangguan penglihatan. Rabun jauh atau miopia adalah masalah penglihatan umum yang dialami seseorang ketika sulit untuk melihat objek yang jauh dengan benar.

Sebuah studi di India baru-baru ini mengungkapkan bahwa lebih dari 13% anak sekolah memiliki mata yang buruk atau rabun jauh dan jumlah ini meningkat dua kali lipat dalam dekade terakhir karena penggunaan gadget yang berlebihan. Miopia dapat meningkatkan risiko anak terkena katarak, ablasi retina, dan glaukoma di kemudian hari, dan jika tidak ditangani dapat menyebabkan kebutaan.

Vardhaman Kankariya selaku Direktur Rumah Sakit Mata Asia, pune, di India mengatakan sebagian besar orang tua tidak sepenuhnya memahami miopia atau cara memperlambat perkembangan miopia pada anak kecil. Padahal, kerusakan mata jangka panjang pada anak akibat miopia dapat dicegah dengan diagnosis dini.

“Langkah awal pencegahan kerusakan jangka panjang adalah dengan mengetahui tanda-tanda awal miopia pada anak agar perkembangannya dapat berjalan dengan baik. dihentikan dan tindakan efektif dapat diambil,” kata Kankariya selaku direktur dari rumah sakit mata asia, senin, 21 November 2022.

Baca: Menkes Tegaskan Kasus Gagal Ginjal Akut di Indonesia Telah Selesai

Miopia dapat muncul pada usia dini dan dapat berkembang lebih pesat pada masa remaja. Kondisi ini biasanya stabil di awal usia dua puluhan saat mata berhenti tumbuh. Namun, anak kecil mungkin kesulitan menjelaskan jika mereka memiliki masalah mata dan bahkan mungkin tidak menyadarinya. Inilah mengapa orang tua harus mewaspadai tanda-tanda anak menderita miopia.

Berikut ciri-ciri miopia pada anak yang harus dikenali orang tua.
1. Anak anda memejamkan mata saat membaca,
Jika orang tua memperhatikan bahwa anak mereka terkadang menutup mata untuk membaca benda yang jauh, mereka mungkin mengalami kesulitan melihat. Ini adalah taktik lain yang secara alami digunakan manusia untuk mencoba mengobati gejala penglihatan kabur.
2. Menyipitkan mata
Jika miopia lebih parah pada satu mata dibandingkan mata lainnya, strabismus dapat terjadi pada mata yang paling lemah. Ini bisa menjadi tanda berkembangnya myopia
3. Menggosok mata
Menggosok mata adalah respons umum terhadap ketegangan mata dan kelelahan. Menggosok mata bisa menjadi tanda awal perkembangan miopia, selain alergi. Namun, orang tua harus berhati-hati jika anak sering mengucek mata. Menggosok mata juga dapat mentransfer infeksi ke mata, meningkatkan risiko kerusakan jangka panjang.
4. Air mata berlebihan
Karena miopia (mata minus) menyebabkan ketidaknyamanan pada mata, anak sering mengalami mata berair. Gejala-gejala ini dapat disalahartikan sebagai iritasi karena alergi, tetapi jika terus-menerus dan berlebihan karena ketegangan, mungkin itu adalah tanda miopia.

Baca: COVID-19 Bertambah 7.822 Kasus dan 38 Meninggal Dunia

Miopia tidak bersifat turun-temurun, jadi sangat mungkin untuk mencegahnya atau memperlambat perkembangannya. Orang tua dapat mengambil beberapa langkah untuk membantu anak mereka.

“Orang tua harus memastikan anaknya melakukan pemeriksaan mata sejak dini, terutama jika mereka memiliki riwayat keluarga miopia atau masalah penglihatan lainnya. Jika mereka melihat anaknya menyipitkan mata atau memiliki masalah dengan detail tentang hal-hal yang lebih dari jarak beberapa kaki di sekolah atau saat menonton TV dari jarak standar, mungkin sudah waktunya untuk pemeriksaan mata,” ungkap Kankariya

Sebelum timbulnya miopia pada anak-anak, orang tua harus mendorong anak mereka untuk menghabiskan waktu di luar rumah, memberi mereka makanan sehat, dan mengurangi waktu layar, terutama sebelum tidur, tambah Kankariya. (*/KSD)

Editor: Gracesilia Shea Arsiane

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News

...

Artikel Terkait

wave

Menkes Tegaskan Kasus Gagal Ginjal Akut di Indonesia Telah Selesai

Menteri Kesehatan (Menkes) tegaskan, kasus gagal ginjal akut di Indonesia telah selesai diatasi, saat pemerintah menghentikan sementara

COVID-19 Bertambah 7.822 Kasus dan 38 Meninggal Dunia

Positif COVID-19 pada Kamis 17 November 2022 bertambah 7.822 dengan provinsi penyumbang tertinggi yakni DK Jakarta sebanyak 3.474,

Kondisi 14 Pasien Gagal Ginjal Akut Masih Dirawat Intensif

Kondisi 14 pasien gangguan gagal ginjal akut atipikal (GGAPA)masih dirawat intensif, hal itu diungkapkan Juru Bicara Kementerian Kesehatan

14 November Jadi Peringatan Hari Diabetes Sedunia, Ini Cara Mencegahnya

Hari Diabetes sedunia diperingati untuk mewaspada penyakit tersebut. Penyakit itu ditandai dengan Kadar glukosa atau gula darah tinggi.

Sembilan Anak di Sulawesi Selatan Suspek Gangguan Ginjal Akut

Sembilan anak di Sulawesi Selatan suspek atau dicurigai gangguan ginjal akut atipikal progresif berdasarkan, laporan dari Dinas Kesehatan

Berita Terkini

wave

Ribuan Ojol Gelar Aksi di DPR, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa

Aksi ribuan pengemudi ojol di DPR/MPR dikawal 6.118 personel. Massa sampaikan tujuh tuntutan, termasuk revisi RUU.

Pemohon Minta MK Hapus Kolom Agama dari KTP dan KK

Pemohon minta hapus data agama di KTP dan KK karena risiko diskriminasi dan pelanggaran hak asasi warga.

KPK Ungkap Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pansus DPR Soroti Pembagian Tambahan yang Menyimpang

KPK dan DPR mengusut dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, termasuk jual beli kuota dan pelanggaran aturan pembagian.

KPK Benarkan Pengembalian Uang oleh Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

KPK mengonfirmasi pengembalian dana oleh Khalid Basalamah terkait kuota haji, serta ungkap kerugian negara capai Rp1 triliun.

Komisi II Desak Mendagri Hentikan Pemangkasan Dana Transfer Daerah

Ketua Komisi II DPR minta Mendagri hentikan pengurangan dana transfer demi menjaga ekonomi dan stabilitas daerah.


See All
; ;