Fomo dapat Mengakibatkan Stres yang Tinggi

<p>Fomo meningkatkan stres pada penderitanya (Foto/Pinterest)</p>
Fomo meningkatkan stres pada penderitanya (Foto/Pinterest)

Kesehatan, gemasulawesi – Fomo adalah kondisi di mana seseorang takut tertinggal perihal tren populer di masyarakat.

Perasaan “takut ketinggalan” ini dapat menimbulkan stres yang mengancam kesehatan fisik dan mental.

Orang-orang yang menderita Fomo biasanya menyimpan kecemburuan yang mendalam terhadap sesuatu atau orang lain.

Baca: 4 Agenda Pariwisata Sulawesi Utara Dipromosikan di KEN 2023

Penggunaan dan konsumsi informasi di media sosial menjadi faktor utama yang mempengaruhi terjadinya fenomena Fomo saat ini.

Keberadaan media dan kemudahan akses menyebabkan seseorang membandingkan kehidupan pribadinya dengan apa yang terjadi dicapai orang lain dalam kehidupannya.

Indikator kecemburuan dapat berasal dari segala sisi, seperti barang-barang yang dimiliki orang lain, pencapaian dalam karir, dan kisah asmara.

Baca: Hujan Deras di Selandia Baru Menyebabkan Banjir dan Tanah Longsor

Hal-hal tersebut banyak muncul menjadi indikator perbandingan karna diposisikan sebagai tolok ukur kebahagiaan seseorang.

Media sosial menciptakan ruang di mana setiap orang tampaknya bersaing dengan berbagai hal yang mereka miliki. Tanpa disadari, ini menyebabkan penderita Fomo merasa tersisih.

Daripada berfokus pada kekurangannya, cobalah fokus pada apa yang dimiliki.

Baca: Covid-19 Menimbulkan Kekhawatiran Anak Muda di Inggris Terhadap Masa Depan

Terutama di media sosial, coba tambahkan lebih banyak orang yang dapat memberikan pengaruh positif dan sembunyikan orang yang cenderung pamer, sombong, atau tidak mendorong kemajuan.

Jika Anda merasa kesepian, cobalah menemukan hubungan atau persahabatan yang lebih kuat dengan orang lain.

Membuat rencana dengan teman dekat, berlibur singkat, atau berpartisipasi dalam kegiatan sosial adalah cara yang bagus untuk menghadapi Fomo.

Baca: Puluhan Anak Tewas dalam Kecelakaan Bus dan Kapal Laut di Pakistan

Batasi penggunaan media sosial, jangan terus menerus merasa iri pada atau tertinggal dalam kehidupan orang lain.

Luangkan waktu untuk menjaga kesehatan, keluarga, pekerjaan, dan lainnya.  Menenangkan pikiran dapat mencegah kecemburuan terhadap orang lain. (*/Suheltia)

Editor: Muhammad Azmi Mursalim         

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News

...

Artikel Terkait

wave

Rhinitis Vasomotor dan Cara Mencegahnya

Kesehatan, gemasulawesi – Sering pilek di pagi hari tapi siang sudah sembuh belum tentu merupakan gejala flu. Bisa saja kamu mengalami rhinitis vasomotor. Menurut dr. Tri Hedianto, Sp. THT-BKL di akun tiktok miliknya @doktertht, rhinitis vasomotor adalah pilek yang sangat dipengaruhi oleh cuaca, saat kondisi udara dingin dan kelembaban tinggi. “Pilek ini seringkali bergandengan dengan [&hellip;]

Melatih Mindfulness untuk Lebih Menikmati Hidup

Kesehatan, gemasulawesi &#8211; Dikatakan Mindfulness apabila seseorang berhasil dengan sadar secara penuh dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Maksudnya memiliki fokus terhadap terhadap apa yang dilakukan dan dirasakan pada satu waktu. Mindfulness dapat dipraktikkan oleh siapa saja, kapan saja, di mana saja, di rumah, di tempat kerja, atau di kelas meditasi khusus. Mindfulness adalah teknik sederhana, yang [&hellip;]

Produktivitas Berlebihan Berpotensi Menjadi Toxic Productivity

Kesehatan, gemasulawesi &#8211; Istilah toxic productivity sangat populer dikalangan remaja, terlebih para mahasiswa yang kehidupannya penuh dengan tugas kuliah. Ada yang selalu sibuk mengerjakan sesuatu sampai lupa kalau diri sendiri juga butuh istirahat dan mengambil jeda. Menjadi produktif memang hal yang baik, tapi ingat bahwa segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Baca: Mencoba melakukan [&hellip;]

Bahaya Masalah Kesehatan Ketika Tidur Bersama Kucing

Kesehatan, gemasulawesi &#8211; Kucing adalah salah satu hewan yang sering dijadikan sebagai peliharaan favorit dirumah. Tingkah kucing yang menggemaskan selalu berhasil membuat banyak orang jatuh hati padanya. Namun, memelihara kucing bukannya tanpa risiko bagi manusia. Salah satu tanda kucing kurang sehat adakah bulunya yang mudah rontok. Baca: Belum Lama Pacaran, Akhirnya Julian Jacob Resmi Menikahi [&hellip;]

Quarter Life Crisis Fenomena di Kalangan Gen Z

Kesehatan, gemasulawesi &#8211; Quarter Life Crisis adalah suatu keadaan kebingungan, tidak tau arah, cemas, dan sangat panik tentang kehidupan yang tengah dijalani seseorang. Biasanya Quarter Life Crisis banyak dialami orang yang berusia 18-30 tahun. Rentang usia ini disebut sebagai fase dewasa muda. Masa dimana seseorang tengah mencari jati diri dan menentukan tujuan hidupnya. Quarter Life [&hellip;]

Berita Terkini

wave

Menyoroti Misteri dan Kepercayaan seputar Gunung Merbabu, Inilah Sinopsis Film Horor Kuncen

Kuncen adalah film horor yang akan hadir di bioskop November mendatang, membawa kisah seputar mitos di Gunung Merbabu

PT Bukit Asam Catat Produksi dan Penjualan Batu Bara Tumbuh, Optimis Hadapi Tekanan Pasar Global

PTBA mencatat produksi 35,90 juta ton hingga kuartal III-2025, didukung efisiensi, penjualan meningkat, permintaan pasar kuat.

Polresta Samarinda Tangkap 10 Tahanan Kabur, Polisi Terus Memburu Lima Buronan dan Tingkatkan Keamanan Sel

Polresta Samarinda berhasil menangkap 10 tahanan kabur, sementara lima lainnya masih diburu dengan penguatan sistem keamanan.

Pemerintah Perluas Penyaluran BLT Rp30 Triliun untuk 35 Juta Keluarga, Dorong Kesejahteraan

Pemerintah menyalurkan BLT Rp300 ribu per bulan selama tiga bulan kepada 35 juta keluarga, hasil efisiensi anggaran tahun 2025.

Kualitas Udara Jakarta Tidak Sehat, Masuk Lima Besar Kota Paling Tercemar Dunia, Warga Diminta Waspada

Jakarta pantau udara real-time melalui 111 SPKU, sarankan masyarakat kurangi aktivitas luar, siapkan sistem peringatan dini polusi.


See All
; ;