Puluhan Anak Tewas dalam Kecelakaan Bus dan Kapal Laut di Pakistan

waktu baca 3 menit
Keterangan Foto: Bus yang mengalami kecelakaan di Pakistan, (Foto:/Twitter/@Ismail Sasoli)

Internasional, gemasulawesi -Dilansir dari Agence France Presse (AFP), Setidaknya 51 orang telah tewas dalam dua transportasi terpisah di barat, ketika sebuah jatuh dari jembatan dan sebuah perahu yang membawa kelas anak-anak terbalik.

Empat puluh satu orang sejauh ini dikonfirmasi tewas setelah mereka menabrak jurang di provinsi Balochistan barat daya pada hari Minggu, sementara setidaknya 10 siswa tewas dalam berperahu di barat laut Khyber Pakhtunkhwa, kata para pejabat.

Serta sembilan orang masih hilang di perairan itu, kata polisi setempat, saat operasi penyelamatan sedang berlangsung.

Baca : Kecelakaan Bus di Tasikmalaya, Tiga Orang Penumpang Meninggal Dunia

Di lokasi terpencil , di utara Kota Bela di distrik Lasbela, pejabat senior administrasi Hamza Anjum mengatakan 40 mayat diambil dari bangkai kapal bersama dengan tiga orang terluka, salah satunya meninggal tak lama kemudian.

Dua korban selamat yang tersisa berada dalam kondisi “serius”.

Dia menambahkan: “Mayat-mayat tidak bisa dikenali.”

Baca : Bus Masuk Jurang di Tasikmalaya, Tim SAR Cari Korban Hilang

itu dilaporkan membawa 48 penumpang ketika menabrak pilar di jembatan dan keluar jalur pada Minggu lalu.

itu telah melakukan perjalanan semalam antara ibu kota provinsi Balochistan, Quetta dan kota pelabuhan selatan Karachi.

“Dikhawatirkan pengemudi mungkin tertidur,” kata Anjum, juga menyebutkan kemungkinan dia ngebut selama perjalanan jarak jauh.

Baca : Ternyata Supir Bus di KTT G20 Diseleksi Secara Ketat

“Kami akan menyelidiki penyebab itu,” katanya, seraya menambahkan bahwa tes DNA akan digunakan untuk menentukan identitas jenazah yang telah “rusak dengan kondisi buruk.”

Di Khyber Pakhtunkhwa, pejabat polisi setempat Mir Rauf mengatakan kepada AFP semua korban tewas sejauh ini yang ditemukan dari danau itu berusia antara tujuh dan 14 tahun.

Dia mengatakan 11  anak-anak lainnya telah diselamatkan, dengan enam dalam kondisi kritis.

Baca: Berwisata di Malioboro: Waktu Wisatawan Maksimal Dua Jam

“Operasi penyelamatan sedang berlangsung,” kata Rauf kepada AFP.

Jalan raya yang rusak, langkah-langkah keselamatan yang longgar, dan mengemudi sembrono berkontribusi pada catatan keselamatan jalan yang mengerikan.

penumpang sering kali penuh dengan kapasitas berlebih dan sabuk pengaman tidak umum dipakai, yang berarti jumlah kematian yang tinggi akibat kendaraan tunggal adalah hal biasa.

Baca: Basarnas Kendari Sebut 67 Operasi SAR Sepanjang Tahun 2022

Menurut perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia, lebih dari 27.000 orang tewas di jalan-jalan pada 2018. Pada November, 20 orang, termasuk 11 anak-anak, tewas ketika sebuah minibus menabrak parit yang dalam dan tergenang air di selatan.

Tenggelam massal juga umum terjadi di , dengan banyak kapal tua dan kelebihan beban. (*/Siti)

Editor: Muhammad Azmi Mursalim

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.